Pejabat Intelijen: Hacker UEA Dalang Isu Qatar
10Berita~DOHA – Uni Emirat Arab (UEA) berada di belakang serangkaian hacks yang memicu perselisihan regional dan mengisolasi Qatar dari tetangganya, menurut sebuah laporan media hari Ahad, lansir Anadolu Agency Senin (17/7/2017).
Abu Dhabi mengatur serangan cyber, memburu situs berita dan media sosial Qatar “untuk mengirim kutipan palsu emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad al-Thani”, Washington Postmelaporkan berdasarkan informasi yang diucapkan oleh anonim Pejabat intelijen AS.
Serangan cyber ini akhirnya menghasilkan perpecahan dalam hubungan antara Doha dan lima tetangganya di Teluk Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi.
Sejak 5 Juni, Qatar berada di bawah blokade darat, laut dan udara yang diberlakukan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain dan Yaman, yang menuduh Doha mendukung terorisme.
Serangan tersebut terjadi hampir dua pekan sebelumnya, yaitu pada 24 Mei, sehari setelah pejabat senior Emirati diduga mendiskusikan rencana tersebut.
Laporan yang diretas tersebut mengatakan bahwa amir Qatar menyebut Iran sebagai “kekuatan Islam”, dan melontarkan pujian terhadap organisasi Hamas di Palestina, di antara klaim kontroversial lainnya.
Komentar tersebut mendorong pemblokiran yang dipimpin Saudi untuk melarang semua media Qatar sebelum akhirnya memutuskan hubungan dengan Doha.
Abu Dhabi membantah tuduhan tersebut. Utusannya di Washington dalam sebuah pernyataan menyebut kisahWashington Post tersebut “salah”.
“UEA tidak memiliki peran apa pun dalam dugaan hacking yang dijelaskan dalam artikel tersebut,” menurut pernyataan itu.
Sepanjang krisis Presiden Donald Trump dan Gedung Putih berselisih dengan Departemen Luar Negeri yang dipimpin oleh Rex Tillerson yang menekankan perlunya kompromi dan mengatakan bahwa krisis tersebut dapat mengganggu upaya anti-IS.
Trump berpihak pada Riyadh dan sekutunya, menyebut Qatar sebagai pendukung terorisme “tingkat tinggi”.
Sumber: Jurnalislam