OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 29 Juni 2017

Arab Saudi menolak negosiasi atas tuntutan kepada Qatar

Arab Saudi menolak negosiasi atas tuntutan kepada Qatar

 

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al Thani mengatakan bahwa keempat negara Arab telah mempresentasikan “klaim yang tidak dibuktikan dengan bukti dan bukan tuntutan.”

Menteri Luar Negeri Saudi Adel bin Ahmed al Jubeir mengatakan pada hari Selasa bahwa tidak akan ada negosiasi mengenai daftar 13 tuntutan oleh Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya agar Qatar berhenti mendukung terorisme.

Doha menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan tidak dapat diterima. Qatar sebelumnya juga mengatakan tuntutan tersebut ditujukan untuk membatasi kedaulatannya.

Ketika ditanya oleh wartawan saat berkunjung ke Washington apakah tuntutan tersebut tidak dapat dinegosiasikan, Menlu KSA, al Jubeir mengatakan, “Ya.”

“Kami membuat poin kami, kami mengambil langkah kami dan terserah kepada Qatar untuk mengubah perilaku mereka dan begitu mereka melakukannya, semuanya akan selesai, tapi jika tidak, mereka akan tetap terisolasi,” kata Jubeir.

Jika Qatar ingin kembali ke Dewan Kerjasama Teluk, “mereka tahu apa yang harus mereka lakukan,” katanya.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memberlakukan boikot terhadap Qatar tiga pekan lalu, menuduhnya mendukung militan – kemudian mengeluarkan sebuah ultimatum, termasuk tuntutan bahwa Qatar harus menutup sebuah pangkalan militer Turki di Doha, menutup saluran televisi Al Jazeera dan membatasi hubungan dengan Iran.

Mereka menutup wilayah udara mereka untuk kapal induk Qatar dan memblokir satu-satunya batas darat emirat, rute penting untuk impor makanan.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson bertemu dengan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al Thani di Departemen Luar Negeri pada hari Selasa.

Al Jazeera mengutip Thani yang membuat pernyataan sebagai tanggapan atas menlu KSA Al Jubeir bahwa negara-negara tersebut telah mempresentasikan “klaim yang tidak dibuktikan dengan bukti dan bukan tuntutan.”

“Tuntutan harus realistis dan dapat dilaksanakan dan bukan sebaliknya tidak dapat diterima,” Al Jazeera melaporkan.

“Kami setuju dengan Washington bahwa tuntutannya harus masuk akal.”

Pekan lalu Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab untuk urusan luar negeri Anwar Gargash memperingatkan bahwa Qatar harus menanggapi tuntutan tersebut dengan serius atau menghadapi “perpisahan” dari tetangga-tetangganya di Teluk.

Tillerson mengatakan bahwa dia berharap daftar tuntutan harus “masuk akal dan dapat ditindaklanjuti”.

TRT World

Middle East Update