Terkait Plagiarisme Afi, Kak Seto : Dia Harus Dapat Pendekatan Psikolog
10Berita-JAKARTA -Terkait kasus plagiarism yang dilakukan Afi Nihaya Faradisa, Psikolog Seto Mulyadi yang karib disapa Kak Seto menilai apa yang dilakukan Afi seperti menjiplak karena ingin membuat dirinya semakin popular.
“Begitu melihat jiplakannya, saya melihat itu adalah ‘kreativitas’ yang bersumber, mungkin, dari keisengan atau hal yang sifatnya akan membuat dia populer,” kata Kak Seto dilansirRepublika.co.id Ahad (9/7/2017).
Karenanya, kan Seto meminta warganet, tidak perlu lagi terlalu mempermasalahkan curahan hati Afi Nifaya Faradisa melalui video live Facebook. Namun, dia menyatakan perlu ada pendekatan psikologis terhadap remaja asal Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut.
“Jadi engga usah terlalu dipermasalahkan, tapi justru harus ada pendekatan baik dari orang tua, psikolog, dan mungkin kalau memang memerlukan bantuan untuk mendapatkan treatment psikologis, mungkin bisa kami lakukan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI),” tambahnya.
Kak Seto mengatakan pendekatan psikologi untuk mengetahui alasan dan motivasi dari tindakan dan perkataan yang dilontarkan Afi yang berakibat menimbulkan komentar di masyarakat.
Kak Seto mengatakan orang tua perlu melakukan pendekatan intensif untuk mengingatkan anak agar tidak melakukan hal yang salah atau di luar batas kewajaran. “Ada satu kehausan yang berlebihan saat perhatian publik mulai beralih,” ujar dia.
Afi Nihaya Faradisa mulai menjadi perhatian publik saat tulisan berjudul ‘Warisan’ menjadi viral di media sosial. Tulisan tersebut yang membuatnya dikenal publik hingga diberi kesempatan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.
Namun, Afi dituduh melakukan plagiarisme pada hampir seluruh ulasan yang diunggahnya melaui akun media sosial, termasuk tulisan ‘Warisan’ yang ternyata karya Mita Handayani.
Pada Sabtu (8/7) kemarin, Afi kembali menjadi viral setelah melakukan live video. Kali ini, video tersebut berisi curhatan hati Afi yang menggambarkan suasana hati yang terpuruk.
Selanjutnya, warganet menyandingkan video Afi dengan seorang remaja asal Kanada bernama Amanda Todd yang melakukan bunuh diri karena menjadi korban bully pada 2012.
Banyak yang merisak Afi karena tuduhan plagiat. Namun, ada juga yang berpendapat agar semua orang yang menjadikan dia mencicipi ketenaran sesaat dengan menariknya ke pusaran politik beberapa waktu lalu bertanggung jawab dengan kondisi Afi.
Sumber: jurnalislam