OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 02 Agustus 2017

Ibadah adalah Luapan Rasa Syukur

Ibadah adalah Luapan Rasa Syukur



10Berita, JAKARTA -- Teladan kita, Rasulullah SAW menunjukan kepada umatnya bahwa hakikat dari ibadah bukanlah sebatas “pelunas utang” atau pembersih diri dari dosa. Ibadah adalah luapan rasa syukur kepada Allah.
Sungguh, sangat banyak hal-hal yang harus disyukuri seorang hamba. Nikmat tersebut baru akan terasa nilainya ketika Allah SWT telah mencabutnya. Jadi, sebelum Allah mencabut nikmat itu, syukurilah keberadaannya.
"Dan, jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitungnya (karena banyaknya). Sesungguhnya, Allah benar-benar Maha Penyayang." (QS an-Nahl [16] : 18).
Ketika seorang hamba sudah mengetahui hakikat ibadahnya sebagai bentuk syukur, saat itulah ibadah bisa menjadi perisainya. Seorang yang menunaikan kewajibannya dan juga menambahnya dengan ibadah-ibadah sunah akan bermuara pada kecintaan Allah. Ketika ia sudah mendapatkan cinta Allah, seluruh aktivitas yang ia jalani di muka bumi adalah restu dan rida dari Allah SWT.


Sebagaimana Firman Allah dalam hadis qudsi: "Tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku senangi daripada melaksanakan apa yang Aku fardukan atasnya. Dan, tidak pula hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri dengan melakukan amalan-amalan sunah, sehingga Aku mencitainya. Dan, bila Aku mencintainya, menjadilah Aku telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, matanya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang dengannya ia memegang, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Apabila ia bermohon kepada-Ku maka pasti Ku kabulkan permohonannya, apabila ia meminta perlindungan-Ku maka pasti ia Ku lindungi. (HR Bukari Muslim).
Mereka yang mendapatkan cinta Allah tersebut juga diistilahkan dengan wali Allah. Tak mudah untuk mengetahui siapa wali Allah tersebut. Tetapi, yang jelas wali Allah adalah ahli ibadah yang menunaikan ibadah sebagai bentuk rasa syukur mereka.
Berhati-hatilah berurusan dengan para wali Allah. Seperti dinyatakan dalam kelanjutan hadis di atas, “Siapa yang memusuhi wali-Ku (orang yang dicintai Allah) maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang dengannya."
Sumber: Republika

Related Posts:

  • Begini Kondisi Penghuni Neraka Jahanam Begini Kondisi Penghuni Neraka Jahanam 10Berita, NERAKA Jahanam adalah neraka paling ‘mengerikan’ di antara tingkatan neraka-neraka yang lain. Penghuninya adalah manusia kafir dan munafik yang paling buruk selama mereka hidu… Read More
  • Jeritan Dari Alam Kubur ( Pinjamkan Aku Satu Hari Lagi ) Merinding BacanyaJeritan Dari Alam Kubur ( Pinjamkan Aku Satu Hari Lagi ) Merinding Bacanya Referensi pihak ketiga Perlahan tubuhku diturunkan ke dalam lubang yang sempit, namum dengan cepat badanku ditimbun dengan tanah lalu semua orang men… Read More
  • Istidraj: Ketika Ahlul Maksiat Bergelimang Harta DuniaIstidraj: Ketika Ahlul Maksiat Bergelimang Harta Dunia 10Berita – HATI-HATI DENGAN ISTIDRAJ !!! Jika Kita Tidak Segera Melakukan Perbaikan Diri Dengan Menjauhi Mindset Materialisme Dari Dalam Diri Kita, Sehingga Kita T… Read More
  • Yang Menghilangkan Pahala SedekahYang Menghilangkan Pahala Sedekah Foto: Abu Umar/Islampos 10Berita, SAUDARAKU, Sedekah merupakan amalan yang mendapat pahala berlipat ganda. Siapa saja yang bersedekah maka ia akan beruntung dan mendapatkan rizki yang lebih … Read More
  • Kriminalisasi Islam Atas Nama HAMKriminalisasi Islam Atas Nama HAM 10Berita, Telah tiba kita di akhir masa, ketika Islam menjadi terasing meski hadir di negara dengan mayoritas Muslim seperti Indonesia. Hari ini, Islam diidentikan dengan kekerasan, kaum … Read More