OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 21 Agustus 2017

Malu Membatalkan Pernikahan Tapi Ragu Untuk Meneruskan? Pertimbangankan 5 Hal Ini

Malu Membatalkan Pernikahan Tapi Ragu Untuk Meneruskan? Pertimbangankan 5 Hal Ini


Stop drama! Pernikahan bukan soal status semata.

Pernikahanmu tinggal hitungan hari, tapi kamu merasa ada yang tidak beres dengan calon pasangan hidupmu itu. Hatimu mulai bimbang dan merasa pernikahanmu adalah suatu kesalahan terbesar yang tak seharusnya terjadi. Kamu mulai merasa menyesal dengan pilihanmu karena banyak faktor buruk yang baru tampak menjelang hari H.

Panik sudah pasti. Apalagi saat undangan telah tersebar dan tinggal menunggu hari. Dibatalkan adalah hal yang sangat memalukan, apalagi jika alasannya karena merasa tidak adanya kecocokan atau mungkin pihak ketiga yang memprovokasi kata hati. Hal ini bisa saja terjadi, biasanya penyebabnya adalah karena terburu-buru dan terbawa emosi.

Banyak kisah mainstream tentang mempelai yang membatalkan pernikahannya di hari H atau beberapa hari sebelum akad nikah terlaksana.

Apakah kamu salah satu yang sedang mengalaminya? Kamu merasa takut untuk mengambil tindakan? Coba perhatikan beberapa hal berikut ini, RulaWoman.

1. Tegaslah Dengan Kata Hati
Buang jauh ketakutanmu akan rasa malu. Kamu yang pegang kendali atas hidupmu, bukan orangtua atau keluargamu sekalipun. Jika kamu merasa percuma bila diteruskan, batalkanlah. Daripada menyesal yang berujung perceraian malah akan membawa masalah lebih kompleks lagi di hidupmu.

2. Jangan Pikirkan Soal Biaya yang Telah Terbuang
Uang bisa dicari, tapi kebahagiaan tidak akan bisa dibeli. Jika alasanmu meneruskan rencana pernikahan karena uang yang sudah banyak dikeluarkan untuk perhelatan, penyesalanmu tak akan bisa terganti jika tetap berujung perceraian nanti.

3. Hadapi Kekecewaan Keluarga Besar Dengan Penjelasan
Jangan lari dari kenyataan. Akui dan hadapi kekeliruan yang telah kamu buat walaupun alasannya sangat klise sekali; salah memilih pasangan.

Perjelaslah alasanmu dengan mengemukakan isi hati yang terdalam. Kamu yang lebih tahu tentang masa depanmu bersama pasangan akan seperti apa nanti.

Keluarga besar berhak tahu alasanmu membatalkan pernikahan, jelaskanlah secara rinci dan buang jauh ketakutanmu dan rasa malu. Hidupmu tak ada yang berhak mengendalikan selain dirimu sendiri.

4. Pastikan Keputusanmu Tanpa Penyesalan
Pikirkan matang-matang baik buruknya keputusanmu untuk membatalkan pernikahan secara mendadak. Telaah ulang langkah ke depan dan alasan terbesarmu untuk keputusan yang berisiko tinggi ini.

Kamu perlu mengkaji ulang apa penyebab terbesarmu dalam mengambil keputusan. Jangan terbawa emosi lagi, memutuskan sesuatu dalam keadaan emosi hanya akan membawa penyesalan nanti.

5. Perjelas Keputusanmu Dengan Calon Pasangan Hidupmu
Jika membatalkan pernikahan adalah keputusanmu secara sepihak, maka kamu harus membuka semua hal yang menjadi penyebabnya kepada calon pasangan hidupmu tanpa ada yang ditutupi satu hal terkecil pun.

Buat calonmu mengerti bahwa bila pernikahanmu dipaksakan untuk diteruskan hanya akan berujung perceraian nanti. Karena kamu sudah punya gambaran bahwa pernikahanmu adalah sebuah kesalahan.

Ingat, RulaWoman. Jika kamu takut memperjuangkan hidupmu, maka jangan pernah berharap kebahagiaan akan mudah kamu dapatkan. Membohongi diri sendiri bisa berujung depresi yang jika sudah sangat fatal bisa membunuh diri sendiri.

Jangan rusak kebahagiaan hidupmu dengan menyiksa diri sendiri hanya karena rasa takut dan malu dengan kesalahan yang kamu lakukan. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki keadaan, pertegaslah kata hati, jangan sampai salah memilih pasangan hati.

Sumber: rula.co.id