OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 31 Agustus 2017

Pesan Lengkap Gerilyawan Rohingya: Jangan Sentuh Wanita dan Anak-anak, Datanglah dan Hadapi Kami!

Pesan Lengkap Gerilyawan Rohingya: Jangan Sentuh Wanita dan Anak-anak, Datanglah dan Hadapi Kami!

10Berita, Rakhine- Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) atau Harakah al-Yaqin (HaY) mengeluarkan pernyataan atas pembantaian yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap etnis Rohingya. Tindakan persekusi terhadap masyarakat etnis Muslim minoritas itu kembali terjadi sejak Jumat, 25 Agustus 2017, menewaskan lebih dari 100 jiwa dan memaksa ribuan Rohingya untuk mengungsi.

Pada Senin (28/08), pemimpin ARSA, Ataullah Abu Ammar Jununi tampil dalam video yang  berdurasi kurang dari 4 menit. Ini merupakan pertama kalinya sejak penyerangan terhadap 24 pos polisi Myanmar pada Jumat dini hari. Ataullah mengecam serangan militer Myanmar terhadap anak-anak dan wanita. Ia juga menyatakan bahwa Myanmar seharusnya hanya berurusan dengan ARSA dan tidak menyentuh masyarakat sipil. Kiblat.net sadurkan dari laman yang dikelola ARSA, berikut pesan lengkapnya:

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Saya Ataullah Abu Ammar Jununi. Hari ini, 28 Agustus 2017, saya mengajak kepada seluruh masyarakat di penjuru dunia (yang menyaksikan video ini) untuk menghentikan kekerasan dan pembantaian yang dilakukan oleh rezim tirani Burma bersama militernya.

Sebagaimana saudara ketahui, mereka (Burma) telah memulai kembali segala bentuk kekerasan. Mereka (Burma) melepaskan tembakan terhadap bangunan-bangunan dan sipil Rohingya. Selain itu, mereka juga membumi hanguskan rumah-rumah dan perkampungan yang ditinggali etnis Rohingya. Sementara, jasad-jasad bangsa Rohingya tergeletak begitu saja di jalanan, dimana-mana dan semuanya itu masih berlangsung.

Sayangnya, kami tidak memiliki dokter, tenaga medis, maupun akses medis sekalipun. Oleh sebab itu, saya ingin meminta kepada seluruh lembaga kemanusiaan untuk secepat mungkin mengambil langkah (dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke sini). Serta menghentikan segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh otoritas Burma.

Selain itu, saya mendesak rezim tirani Burma untuk segera menghentikan segala bentuk kebrutalan terhadap rakyat Rohingya. Karena kalian tidak akan pernah bisa mencapai tujuan yang kalian inginkan dengan cara keji.

Kalian harus memberikan seluruh hak yang seharusnya dimiliki Rohingya dalam keadaan apapun. Kalian telah melanggar hukum internasional dengan membunuh anak-anak dan wanita tak berdosa (termasuk lansia).

Jika kalian ingin perang, silahkan lakukan itu dengan kami (ARSA). Bukan dengan wanita dan anak-anak yang lemah. Anak-anak dan wanita tidak melakukan kesalahan apapun terhadap kalian. Jangan sesekali sentuh mereka. Dan hentikan membumihanguskan rumah-rumah (milik Rohingya).

Jika kalian ingin perang, hadapilah para pemuda yang berjuang untuk membela hak dan martabatnya. Datanglah dan hadapi kami. Hentikan perbuatan kotor kalian terhadap anak-anak dan wanita.

Salain itu, ada satu hal yang ingin saya sampaikan kepada  Anda semua (yang menyaksikan video ini).

Selain bangsa Rohingya, saya ingin menghimbau kepada seluruh etnis yang tinggal di Arakan State seperti di Rakhine dan sekitarnya,”jangan sesekali terjatuh dalam perangkap yang dibuat oleh militer Burma.”

Mereka (Burma) mencoba berbagai cara untuk mengadu domba antara Rohingya dan Rakhine. Sudah saya katakan sebelumnya dan sekali lagi saya tegaskan bahwa peperangan kami hanya untuk menghadapi rezim tirani Burma dan militernya.

Karena itu, kami tidak akan berperang melawan masyarakat di Rakhine dan kelompok dari etnis lainnya. Mereka (militer Burma) akan menghasutmu dengan berbagai cara. Mereka (militer Burma) mungkin akan menembak kalian lalu menuduh kami yang melakukan itu dengan mengatakan,’kami (militer Burma) ditembak oleh mereka’.

Kalian (penduduk Rakhine State) harus tahu itu. Perang kami tidak untuk kalian. Perang kami hanya berurusan dengan rezim tirani Burma dan pasukanya yang tidak berprimanusiaan.

Selain itu, rezim Burma juga mencoba membohongi dunia dengan berbagai cara. Mereka (Burma) memanipulasi suara saya lalu mengambarkan bahwa sayalah yang telah berbicara. Mereka (Burma) juga menyebarluaskan foto palsu tentang kematian saya.

Oleh karena itu, saya jelaskan bahwa itu hanyalah trik yang dibuat oleh pemerintah Burma. Mereka (Burma) semua pembohong, sangat pembohong. Karena itu pula, peperang kami ini hanya untuk rezim tirani Burma dan militernya. Bukan untuk masyarakat Rakhine ataupun masyarakat lainnya. Saya peringatkan agar terus was-was dan berhati-hati akan jebakan semacam itu.

Karena, mereka berusaha menipu kalian dengan berbagai cara agar kalian memerangi kami.

Mereka berusaha menipu kalian dengan berbagai cara agar kalian memerangi kami.

Mereka berusaha menipu kalian dengan berbagai cara agar kalian memerangi kami.

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu.

 


Reporter: Syafi’i Iskandar
Editor: Jon Muhammad

Sumber: Kiblat.