OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 14 September 2017

Menelanjangi "KEBODOHAN" Ade Armando DKK Seputar "Terpilihnya" Halimah Yacob Presiden Singapura

Menelanjangi "KEBODOHAN" Ade Armando DKK Seputar "Terpilihnya" Halimah Yacob Presiden Singapura


(by Tara Palasara)

"Karena warga Tionghoa di Singapura tidak dibohongi dengan ajaran bahwa haram memilih pemimpin muslim, Singaoura kini memiliki Halimah Yacob sebagai Presiden mereka," demikian tulis Ade Armando di status fbnya.

Banyak yang "memanfaatkan" jadinya Madam Halimah Yacob, sebagai Muslimah Presiden Pertama di Singapura UNTUK MODAL NYINYIR terhadap fenomena maraknya seruan "Muslim Vote Muslim" di Indonesia (fenomena MVM mencapai puncaknya pada Pilgub DKI tahun ini).

Contoh adalah status viral yang ditulis akun Semah Wafiah https://www.facebook.com/ema.huwel
ada pada link berikut :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10210193261454257&set=a.1165892593750.2024118.1420972956&type=3

ITU SEMUA saya abaikan, dalam pengertian bahwa saya berusaha memaklumi Ibu Semah Wafiah, mungkin karena beliau tidak punya waktu banyak, maka beliau bikin status ngasal dan hanya bikin ketawa ngakak bagi yang paham tentangnya (tentang Sistem Ketatanegaraan Singapura). note : anehnya, status kacau gitu, dishare oleh banyak orang ... :D

NAMUN...

Namun saya terhenyak... betul-betul terhenyak manakala seorang Dosen dari sebuah Perguruan Tinggi Negeri Terkemuka di Indonesia (UI), kok ya bisa-bisanya latah - ikut-ikutan membuat status "bodoh" macam itu ya...

Bung Ade Armando, anda kan DOSEN ???!

Mohon maaf..., kalau kalimat saya kasar banget... karena ini betul-betul teladan yang buruk! dosen kok minim literasi begitu.. udah gitu kok pede banget menampakkan "kebodohannya" di depan publik (tanpa ada upaya merevisi status).

BERIKUT, saya akan paparkan rangkuman fakta tentang "Presiden Singapura", mohon kiranya dipahami dengan jernih:

(1) PERTAMA: Halimah Yacob menjadi Presiden BUKAN HASIL DARI PEMILIHAN UMUM!

Pemungutan suara calon presiden Singapura RENCANANYA baru akan dihelat pada 23 September 2017 nanti. TAPI KARENA dari beberapa orang Calon Presiden yang memenuhi syarat administratif hanya Madam Halimah Yacob maka Elections Department Singapore (ELD) semacam KPU-nya Singapura, MEMUTUSKAN beliau Halimah Yacob menjadi Kandidat Tunggal (yang lain gugur) dan karena hanya ada kandidat tunggal kemudian meniadakan pemilu serta lalu MENETAPKAN-nya sebagai Presiden.

Note : tentang ketiadaan Pemilu ini menjadi polemik heboh di Singapura.

Halimah Yacob Jadi Presiden Singapura Tanpa Pemungutan Suara
https://news.detik.com/internasional/3639221/halimah-yacob-jadi-presiden-singapura-tanpa-pemungutan-suara

Kisah Putri Melayu Jadi Presiden tanpa Pemilu
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/17/09/13/ow7df2393-kisah-putri-melayu-jadi-presiden-tanpa-pemilu

(2) Soal etnis Melayu yang dinisbatkan pada diri Madam Halimah Yacob dan dibilang hebat karena bisa menjadi Presiden Singapura, ITU ADALAH KARENA KETENTUAN KONSTITUSI yang MEMANG menyebutkan bahwa:

"Bila dalam lima kali pemilihan presiden berturut-turut ada ras yang tidak terwakili menjadi presiden terpilih, dalam pilpres berikutnya, jabatan presiden khusus dikompetisikan untuk ras tersebut."

Lima kali pilpres berturut-turut dihitung mulai 1991, mulai diselenggarakannya pilpres secara langsung.

Pilpres pertama yang terpilih menjadi presiden ialah Wee Kim Wee.

Pilpres berikutnya terpilih Ong Teng Cheong sebagai presiden (1993-1999).

Pilpres berikutnya lagi terpilih Sellapan Ramanathan, lebih dikenal sebagai SR Nathan, bahkan menjadi presiden Singapura dua periode (1999-2011).

Sekarang Presiden Tony Tan Keng Yam (2011-2017).

Tiga presiden ras Tionghoa dan seorang ras India dua periode. Tak seorang pun Melayu.

Karena itu, sesuai dengan amendemen konstitusi, pilpres tahun 2017 KHUSUS kandidatnya dari ras Melayu.

Oleh karena sudah 5 (Lima) kali Pilpres berturut-turut [dihitung mulai 1991], DAN ETNIS MELAYU tidak ada satupun yang pernah menang, MAKA untuk kali ini ADALAH JATAH ETNIS MELAYU!

Dengan kata lain, meskipun ada pilihan presiden, YANG JADI PADA PILPRES SINGAPURA TAHUN INI ADALAH PASTI ETNIS MELAYU karena salah satu syarat kandidat atau Capres adalah HARUS etnis Melayu. [note : Garis Etnis Madam HY pun banyak dipersoalkan karena ayahnya adalah Orang India (yang Melayu adalah Ibunya)]

Giliran Melayu Presiden Singapura
http://mediaindonesia.com/news/read/77790/giliran-melayu-presiden-singapura/2016-11-17

(3) di Singapura, Presiden adalah kepala negara dan sekedar simbol belaka, sementara kepala pemerintahan tetap dipegang oleh Perdana Menteri.

Kendali umum pemerintahan diarahkan oleh kabinet yang berkuasa. Kabinet itulah, yang dipimpin oleh Perdana Menteri, berhak membuat serta menerapkan kebijakan negara. Mereka secara kolektif harus bertanggung jawab terhadap parlemen.

Halimah dan Wewenang Terbatas Presiden Singapura
https://kumparan.com/wandha-hidayat/halimah-dan-kewenangan-presiden-di-singapura

Note : perlu diketahui, bahwa Halimah sebelum menjadi Presiden adalah aktivis People's Action Party (PAP), Partai yang sama dengan PM Singapura sekarang, Lee Hsien Loong.

Link: https://en.wikipedia.org/wiki/Halimah_Yacob

MAKA banyak yang menyebutkan bahwa Halimah hanyalah "boneka" dari PM Lee.
(Penegasan : kita tidak usah lebih jauh ikut polemik ini, karena itu urusan dalam negeri Singapura).

KESIMPULAN:

Dengan demikian KESIMPULANNYA adalah bahwa menjadikan Peristiwa Madam Halimah Yacob menjadi Presiden Singapura SEBAGAI BAHAN NYINYIR atas fenomena "Muslim VOTE Muslim" di Indonesia adalah NGAWUR BERAT alias SALAH TOTAL !

Karena sejatinya jadinya Madam HY sebagai Presiden Singapura BUKAN mencerminkan pilihan rakyat Singapura sesungguhnya, melainkan sudah diberikan kanal sebelumnya oleh konstitusi.

Adapun topik : pemberian kesempatan kepada etnis minoritas di Singapura untuk menjadi Kepala Negara, terlalu panjang jika dibahas disini, cukup dibatasi dengan satu pemahaman bahwa Kepala Negara tidak punya peran strategis dibanding PM :)

JADI....

Terbukti bahwa untuk posisi seorang pengajar (dosen), Bung AA telah menebarkan kegelapan kepada para murid-muridnya....

Darah bisa ditransfusikan... kalau IQ bisa gak sih ? :(

Jika bisa, gimana kalau kita ramai-ramai sedekah intelektualitas kepada Bung AA biar tidak terus menerus bikin blunder kayak gitu....:'(

KALAU PERDANA MENTERI SINGAPURA MELAYU MUSLIM... NAH ITU BARU KITA KASIH 4 JEMPOL.

Singapura itu aslinta tanah Melayu. Antara abad ke-16 dan awal abad ke-19, Singapura menjadi bagian dari Kesultanan Johor.

Sumber: Portal Islam