Menggapai Kekhusyukan
10Berita, JAKARTA -- Menjalani shalat sebagai sebuah ibadah fisik tidaklah sulit. Cukup dengan belajar syarat dan rukun shalat, seseorang mampu untuk menjalankan ibadah yang termasuk rukun Islam kedua itu dengan baik dan benar.
Hanya, tidaklah semua shalat yang benar itu dijalani dengan khusyuk. Menggapai kekhusyukan seakan-akan bertemu langsung dengan Rabbul Izzati menjadi kerinduan segenap hamba.
Tidak kurang, Nabi SAW pernah terganggu saat menunaikan ibadah shalat. Hadis yang berasal dari Aisyah RA dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Malik mengisahkan hal tersebut. "Nabi SAW mempunyai khamisah (pakaian dari wol yang padanya terdapat lukisan), maka baginda memberikannya kepada Abu Jahmah dan mengambil sebagai gantinya anbijaniyah (pakaian dari wol yang paling kasar dan paling rendah mutunya).
Mereka berkata: Wahai Rasulullah, khamisah lebih baik dari anbijaniyah. Baginda SAW bersabda: Aku melihat lukisannya dalam shalat."
Kisah lainnya terungkap dalam shalat seorang sahabat. Abu Thalhah sempat menunaikan shalat di kebunnya. Tiba-tiba, dia tertarik dengan seekor binatang yang terbang di atas pohon mencari jalan keluar. Mata Abu Thalhah sontak mengikuti pergerakan binatang tersebut. Alhasil, Abu Thalhah terlupa berapa rakaat shalat yang sedang dijalankannya.
Abu Thalhah lantas menceritakan apa yang terjadi kepada Rasulullah SAW. Dia pun berkata, "Kebun itu aku sedekahkan, aturlah mengikut kehendak tuan hamba.' Begitulah rasa penyesalan Rasulullah SAW dan sahabatnya ketika menyadari ada yang melalaikannya dalam shalat. Mereka tidak sayang untuk meninggalkannya.
Sumber: Republika