OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 18 September 2017

Mengharukan! Surat Bocah Penghapal Qur’an Kepada Ayah Ibunya Sebelum Terbakar

Mengharukan! Surat Bocah Penghapal Qur’an Kepada Ayah Ibunya Sebelum Terbakar


10Berita– Tragedi kebakaran yang terjadi di Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah Kamis, 14 September 2017 lalu ternyata meninggalkan kesan yang mendalam kepada rakyat Malaysia.

Dalam kebakaran yang terjadi di Jalan Keramat Ujung pada pukul 05.15 waktu setempat, sebanyak 21 santri tahfiz dan dua orang guru dinyatakan tewas. Sementara itu, empat santri mengalami terluka parah dan tiga lainnya luka ringan.

Kesedihan akibat kebakaran tersebut tidak hanya dirasakan keluarga dan kerabat korban, tapi juga pembaca berita di Buletin Utama TV3, Nor Intan Ezreena Amir Hamzah.

Noor tidak bisa menahan kesedihan saat membacakan surat Amiel Ashraf Abd Rasid, 11 tahun, yang ikut menjadi korban tewas dalam tragedi tersebut.
Dari video yang dibagikan TV3, awalnya Nor masih lancar membacakan berita tentang keluarga Amiel.

Tetapi, ketika mulai menyebut bahwa Amiel menulis surat kepada ibunya, Norhayati Khalid, 42 tahun, dan ayahnya, suara Nor bergetar karena tak kuasa menahan tangisnya.

Di antara isi surat tersebut, Amiel mengungkapkan betapa dia menyayangi kedua orang tuanya, serta tujuannya memasuki tahfiz untuk membantu mereka masuk surga.

Karena tidak bisa meneruskan kata-katanya, rekan Nor menggantikannya membacakan berita tentang surat Amiel itu.


Begini Isi Suratnya

Dalam surat itu, Amiel meminta maaf dan berterimakasih kepada kedua orangtuanya yang telah menjaganya selama ini.

Redaksi – Senin, 27 Zulhijjah 1438 H / 18 September 2017 08:00 WIB

” Ibu Ayah, Amiel minta maaf jika berbuat salah. Ibu Ayah, Amiel mencintai ibu dan ayah. Terima kasih ibu dan ayah karena menjaga Amiel selama ini.

” Amiel tidak tahu bagaimana membalas jasa ayah dan ibu. Hanya ini saja yang Amiel mampu, (yaitu) belajar di tahfiz untuk membantu ibu dan ayah masuk surga,” kata Amiel dalam suratnya.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Kuala Lumpur mengatakan bahwa kebakaran tidak disebabkan oleh hubungan pendek.

Unit Investigasi Forensik dan Komisi Energi memastikan kondisi rangkaian listrik di saklar utama bangunan pusat tahfiz itu dalam kondisi baik.

Berdasarkan informasi korban selamat, api berawal dari luar pintu asrama sehingga mereka terjebak. Api yang menjalar memicu dua tabung gas yang kemungkinan menyebabkan sumber api makin besar dan cepat menyebar. (kl/dr)

Sumber: eramuslim