PCNU Banyuwangi: Kita Harus Tetap Waspadai Bangkitnya Komunis
10B– Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, KH. Ahmad Hisyam Syafaat mengakui PKI dan Komunis di Indonesia memang terus menjadi momok kelam sejarah bangsa Indonesia. Tidak terkecuali NU yang pernah bergesekan langsung dengan PKI pada 1960-an.
KH. Ahmad Hisyam mengungkapkan bahwa komunisme itu adalah ideologi, sehingga betapapun susahnya dibasmi, perkembangannya tetap harus diberantas karena bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI sebagai ideologi dan falsafah berbangsa.
Dalam konteks sejarah keIndonesiaan, mereka yang pernah mengusung ideologi komunisme itu adalah PKI.
“Namanya ideologi itu ibarat seperti iman atau kepercayaan, dia datang seperti cahaya bahkan mampu menembus celah – celah dinding,” ujar KH. Ahmad Hisyam Syafaat, dalam keteranganya, Minggu (10/9).
Menurutnya, fenomena munculnya sombol-simbol PKI di berbagai daerah termasuk di Banyuwangi yang bertopeng unjuk rasa berbagai aspirasi masyarakat, tidaklah muncul tiba-tiba dan bukan tanpa campur tangan pihak pihak luar yang inginkan paham itu kembali menguat.
“Jadi hati-hati dengan berbagai demo karena pasti akan di tunggangi kelompok komunis ini,” tegas Kiai Hisyam.
KH. Ahmad Hisyam menambahkan, “Itu sebabnya harus dibasmi ideologi komunis ini, tak boleh dibiarkan berkembang di masyarakat.”
“Dibutuhkan Good will pemerintah melalui pendidikan karakter, pendidikan pancasila atau kalau di pesantren ya pendidikan akhlakul karimah,” tegasnya.: f
Sementara itu di kesempatan terpisah, Letjend (Purn) Syarwan Hamid mantan Kassospol TNI mengatakan, masifnya lambang PKI yang muncul di berbagai daerah menunjukan gerakan Komunis itu masih eksis.
“Komunisme tetap ingin kembali dipentas politik di Indonesia. Kenapa September selalu marak kegiatan PKI, karena di bulan inilah digunakan sebagai momentum kebangkitan PKI,” sebut mantan Mendagri era Soeharto. (Rol/Ram)
Sumber eramu