OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 09 Oktober 2017

Perbaikilah Istighfarmu, Allah akan Memudahkanmu!

Perbaikilah Istighfarmu, Allah akan Memudahkanmu!

Bilal Tadzkir/hidayatullah.com

Seorang pria bertato tampak histeris saat berdoa di lapangan Monas, Jakarta, pada Aksi Bela Islam III, Jumat (02/12/2016).

10Berita–Suatu ketika datang seseorang kepada Hasan al Bashri. Dia mengadu soal masa paceklik yang menimpa wilayahnya. Sang ulama lantas berkata kepadanya, “Beristighfarlah kepada Allah.”

Selang beberapa saat, datang seseorang lagi. Dia mengeluhkan kemiskinan yang menghimpitnya. Hasan pun berkata yang sama, “Beristighfarlah kepada Allah.”

Datang lagi laki-laki lain yang meminta, “Doakanlah aku, agar Allah memberiku anak.” Lagi-lagi jawaban Hasan tak berubah, “Beristighfarlah kepada Allah.”

Masih ada laki-laki lain yang berkonsultasi. Kali ini dia mengeluhkan kebunnya yang mengalami kekeringan. Jawaban Hasan persis sama “Beristighfarlah kepada Allah.”

Rupanya ada orang yang mangamati peristiwa di atas. Ia merasa heran, ditanya macam-macam jawabannya sama. Ia lantas bertanya kepada Hasan, “Beberapa orang datang kepadamu mengeluhkan berbagai macam, tetapi engkau menyuruh mereka melakukan hal yang sama. Membaca istighfar. Bagamaimana ini?”

Baca: 20 Fadhilah dan Keutamaan Dzikir (1)


Hasan menjawab, “Aku sama sekali tidak mengatakan apapun dari diriku, selain itu firman Allah.” Hasan, sebagaimana dikutip al-Qurthubi dari Ibnu Shabib, lalu menyitir ayat al-Qur`an yang artinya:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً

يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً

وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً

 “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,  niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS: Nuh {71}: 10-12)

Benar, istighfar  artinya meminta ampun. Tentu saja minta ampun terhadap segala dosa. Kita dianjurkan memperbanyakistighfar.  Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam sendiri senantiasa beristighfar.

Dalam  riwayat Muslim, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallamtak kurang seratus kali beristighfar tiap hari. Dalam riwayat lain, disebut tujuh puluh kali. Itu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam, yang sudah dijamin masuk surga. Bagaimana dengan kita?

Mestinya lebih banyak. Manusia adalah tempatnya dosa. Tidak ada manusia tanpa dosa. Kadarnyalah yang berbeda-beda. Tapi dosa kecil maupun dosa besar, sama-sama harus memperbanyak istighfar. Firman Allah yang artinya:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah Kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS: An- Nuur: 31).

Baca: 20 Fadhilah dan Keutamaan Dzikir (2)


Tentang dahsyatnya istighfar, dalam Musnah Abu Hanifahdisebutkan sebuah riwayat dari Jabir bin Abdullah. Suatu ketika ada seseorang yang datang menemui Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam. Orang ini berkata, “Wahai Rasulullah, aku sama sekali belum diberi rezeki berupa anak dan aku tidak memiliki anak.”

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam kemudian berkata, “Dimana engekau berbanyak istighfar dan memperbanyak sedekah maka engkau akan diberi rezeki dengan lantaran keduanya.”

Lelaki itu lalu memperbanyak istighfar dan sedekah. Jabir mengatakan bahwa akhirnya laki-laki itu dikaruniai Sembilan anak laki-laki. Masyaallah.

Syaikh ‘Aidh al-Qarni, penulis buku super laris, La Tahzan, dalam sebuah ceramahnya bercerita. Ada seorang mandul tak punya anak. Para dokter sudah angkat tangan. Dan obat-obatan juga sudah tidak mempan lagi. Orang yang mandul itu, lalu bertanya kepada seorang ulama.

Dijawab oleh ulama, “Hendaklah engkau memperbanyak bacaan istighfar di kala subuh dan sore. Sesungguhnya Allah mengatakan perihal orang-orang yang beristighfar  ‘Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu (Nuh: 10-12).’

Lelaki itu nurut. Ia memperbanyak istighfar  terus menerus. Akhirnya, dengan izin Allah Subhanahu Wata’ala, Dia membernya keturunan yang shaleh-shaleh.*

Sumber : Hidayatullah

Related Posts:

  • Kisah Hikmah Dari Seorang Jenderal Kisah Hikmah Dari Seorang Jenderal KISAH HIKMAH (Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri). Tentara musuh memasuki sebuah desa. Mereka menodai kehormatan seluruh wanita di desa itu, kecuali seorang wanita yang selamat dari penodaan. … Read More
  • Kesejahteraan dalam Peradaban Islam Kesejahteraan dalam Peradaban Islam 10Berita~ JAKARTA -- Negara, ungkap Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah, adalah penyelenggara ekonomi yang paling utama. Berlandaskan nilai-nilai Alquran, karakter perekonomian Islam memili… Read More
  • Ini Motivasi Untuk Suami yang Malas Kerja Ini Motivasi Untuk Suami yang Malas Kerja Ada suami yang terlihat malas kerja, namun malah istri yang rajin kerja di pasar. Suami tidak memberi nafkah sama sekali pada keluarganya, padahal ia mampu untuk bekerja. Suami Wajib… Read More
  • Mengapa Surat Al-Ikhlas Sebanding Dengan Sepertiga Al-Qur’an? Ini Penjelasan Detailnya Mengapa Surat Al-Ikhlas Sebanding Dengan Sepertiga Al-Qur’an? Ini Penjelasan Detailnya Al-Ikhlas adalah surat yang mengandung tentang ke Esaan Allah, selain itu banyak lagi yang dijelaskan di dalam surat al-ikhlas. Al-Ikhla… Read More
  • Proyek Pembengkokan Aqidah demi Menggebuk yang Lurus Proyek Pembengkokan Aqidah demi Menggebuk yang Lurus Oleh: Hartono Ahmad Jaiz {...أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ (18) الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ كَاف… Read More