OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 27 Oktober 2017

Puji Partai Komunis: PM Singapura: Banyak yang Sedang Perhatikan ‘China yang Kuat’

Puji Partai Komunis: PM Singapura: Banyak yang Sedang Perhatikan ‘China yang Kuat’

Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong

10Berita PM Singapura,  Lee Hsien Loong mengucapkan selamat kepada Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang karena terpilih kembali menduduki Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China ke-19.

Komite Tetap Politbiro, badan pembuat keputusan tertinggi yang akan memimpin negara tersebut dalam lima tahun ke depan, dipimpin oleh Xi Jinping, yang juga merupakan ketua partai dan panglima militer. Selain dia, Perdana Menteri Li adalah satu-satunya yang mempertahankan posisinya di dewan pemerintahan yang dirubah.

Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Singapura,  dalam sebuah pernyataan hari Rabu (26/10/2017) ini.

dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, di Gedung Putih, Senin (23/10/2017) waktu setempat

Dalam Kongres Partai Komunis China (PKC) yang baru saja ditutup, Presiden Xi juga mengumumkan jajaran pemimpin baru China, walaupun identitas penggantinya masih belum jelas.

Menjawab pertanyaan tentang bagaimana memperkuat kekuatan Presiden Xi akan memungkinkannya untuk lebih meningkatkan pengaruh China di masa depan, Lee mengatakan, “Jika Anda melihat perbedaan dalam penekanannya, itulah pandangan orang-orang China sendiri.”

“Di bawah kepemimpinan Mao, China bangkit, dengan Deng, mereka menjadi lebih mewah dan dengan Xi, mereka ‘lebih kuat’. Tapi apa arti ‘kuat’?” Menurut PM Lee, inilah yang oleh banyak pihak akan diperhatikan.

Baca: Singapura, Negeri Moderen Beriman Pada Takhayul


Ketika ditanya apa yang dimaksud dengan “China yang kuat”,  Lee mengatakan bahwa Presiden Xi menekankan hal ini dalam pidato pembukaannya yang panjang di kongres partai tersebut. Pidato tersebut dimulai dengan bagaimana PKC  harus sepenuhnya didukung, menjaga pertumbuhan ekonomi, membuat pertimbangan dan mengurus kesejahteraan rakyat. Dia juga menyentuh pada pentingnya memiliki Angkatan bersenjata yang besar.

“Itu semua memiliki kekuatan besar yang perlu diberi perhatian. Tapi apa yang tidak kita ketahui dalam proporsi dan nada serta kebijaksanaan di balik keputusan dan kita harus menunggu dan melihat hasilnya, “jelas PM Lee.

“Jika Anda bertanya kepada generasi sekarang, mereka pasti akan mengatakan bahwa generasi berikutnya akan membuat keputusan yang benar dan tahu bahwa perdamaian itu penting, dan saya juga mengharapkan hal yang sama,” tambahnya.

Sebelum ini, selama dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Lee menekankan pentingnya hubungan AS-China, yang dia sebut sebagai “hubungan bilateral terpenting di dunia.”

Berbicara di Washington DC Economic Club hari Senin (23/10/2017), PM Lee mengatakan bahwa apakah AS masih percaya bahwa negara tersebut benar-benar akan memperoleh keuntungan terbesar dari dunia yang saling tergantung, pertukaran terbuka dan peraturan dan bagaimana hubungan AS -China yang sedang berkembang akan menentukan tidak hanya kemakmuran, tapi juga apakah ada perang atau menikmati kedamaian, tidak hanya di Asia tapi juga di seluruh dunia.

Baca: 90 Persen Pembeli Properti ‘Forest City’ dari China


Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, di Gedung Putih, Senin (23/10/2017) waktu setempat

Dalam forum itu, Singapura menyatakan kesediaannya untuk menambah perlengkapan dan personel Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) dalam koalisi global untuk mengalahkan ISIS hingga tahun depan.

Komitmen ini dilontarkan PM Lee pada sebuah konferensi pers setelah keduanya bertemu.

Dikutip dari harian Strait Times, kedua negara itu telah memiliki ikatan pertahanan yang kuat. Singapura juga mendukung kehadiran militer AS di negaranya.

Negeri Singa itu juga menjadi tuan rumah bagi militer AS untuk menempatkan angkatan udara dan angkatan lautnya. Ketentuan perjanjian diteken pada 1990 agar AS menggunakan fasilitas di Singapura.

Lee juga mengucapkan terima kasih ke AS karena telah menampung lebih dari 1.000 personel militer Singapura setiap tahunnya dan dilatih di sejumlah pangkalan angkatan udara AS.

Bahkan Singapura pernah mengerahkan sejumlah Chinooks milik angkatan udaranya untuk terlibat dalam operasi bantuan bencana Badai Harvey.*

Sumber : Hidayatullah