Rezim Jokowi Klaim Serap Tenaga Kerja, Politisi: Tenaga Kerja Mana yang Sebenarnya Diserap?
10Berita :JAKARTA Klaim penciptaan lapanga kerja di rezim Joko Widodo yang memasuki usia tiga tahun sepertinya kian diragukan. Justru sebaliknya, adanya penyusutan tenaga kerja di salah satu sektor. “Begitu juga dengan klaim penciptaan lapangan kerja. Penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi justru anjlok dari 8,21 juta orang (2015) menjadi 7,98 juta orang (2016).
Artinya, terjadi pengurangan penyerapan tenaga kerja sebesar 230 ribu orang di sektor konstruksi. Jadi, tenaga kerja mana yang sebenarnya diserap oleh pembangunan infrastruktur?” kata politisi Gerindra Fadli Zon, di akun Twitter pribadi miliknya, Jum’at (20/10/2017).
Fadli menyatakan demikian karena sebelumnya ia mempertanyakan pembangunan infrastruktur yang diklaim pemerintah bisa jadi trigger untuk menggerakkan ekonomi, tapi terbukti tidak terjadi.
Dari data yang dipegang olehnya, sektor industry logam justru tumbuh negatif -3,06 persen pada kuartal 2017. Dan ia menilai bahwa industry logam tumbuh di bawah 1 persen adalah sebuah keanehan di tengan maraknya proyek infrstruktur. “Meskipun pemerintah mengklaim banyak melakukan pembangunan infrastruktur, tapi peringkat logistic mengalami penurunan. Menurut data world bank, pada 2013 Indonesia menempati peringkat 53, namun pada 2016 kita hanya menempati peringkat 63.”
Padahal menurutnya sudah banyak hal yang dikorbankan untuk pembangunan. “Ada banyak hal yang teah dikorbankan untuk membangun infrastruktur. Salah satunya anggaran subsidi, anggaran subsidi kita telah dipotong hingga lebih dari 60 persen.” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
Sumber:voa-islam.com