OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 22 Oktober 2017

Ricuh Demo BEM-SI Peringati 3 Tahun Jokowi, Polisi Tak Patuh Instruksi

Ricuh Demo BEM-SI Peringati 3 Tahun Jokowi, Polisi Tak Patuh Instruksi

10Berita , Jakarta – Aksi Sidang Rakyat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) didepan Istana Negara, Jumat (20/10/2017) berujung ricuh. Ribuan mahasiwa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia itu menolak untuk bubar hingga malam hari. Sementara, aparat kepolisian yang mengamankan tak patuh pada instruksi komandan.

Aksi Sidang Rakyat BEM-SI digelar sebagai bagian dari Evaluasi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK. Berdasarkan pantauan kiblat.net, mahasiswa mulai aksinya sejak siang. Para mahasiswa bertahan hingga malam hari, sampai-sampai sebagian di ntara mereka melakukan ibadah shalat maghrib di lokasi, di jalur busway, dan trotoar.

Sebagain mahasiswa yang bertahan, juga terus melantunkan dzikir dan shalawat bersama-sama. Bahkan tak lama kemudian, pihak kepolisian juga ikut melantunkan shalawat bersama.

Hingga malam suasana masih kondusif, bahkan para orator aksi memimpin pembacaan surat-surat pendek dalam juz amma bersama-sama. Sebagian kecil massa aksi mulai meninggalkan lokasi hingga menyisakan ratusan mahasiswa yang terlihat berbaris rapat dan larut dalam dzikir dan shalawat.

Memasuki pukul 20:00 WIB, pihak kepolisian tampak mulai bersiap, kendaraan baja dan water canon terlihat merapat. Tapi karena perintah untuk pembubaran paksa tak kunjung datang, tiga ribuan anggota polisi akhirnya mereka kembali rehat.

Hingga memasuki pukul 23:00 WIB, polisi yang sudah kembali bersiap terlihat mengepung mahasiswa dari tiga sisi. Tak lama kemudian, jalan yang sebelumnya ditutup kembali dibuka. Kendaraan yang melintas menjadi alasan untuk mendorong paksa para mahasiswa mundur jauh dari Istana.

Saling dorong pun terjadi antara aparat dan peserta aksi. Dalam keadaan chaos tersebut, beberapa anggota kepolisian mulai tersulut emosinya. Hingga beberapa mahasiswa ditarik dari kerumunan dan dijadikan samsak hidup oleh aparat.

Dalam keadaan berdarah-darah, mereka diamankan atas alasan provokasi. Sebagian polisi juga terlihat membuat barikade untuk melindungi mahasiswa dari anggota mereka yang lepas kendali.

Beberapa aparat juga tak mengindahkan instruksi atasan untuk membiarkan peserta aksi pergi, dan sebaliknya malah mengejar mahasiswa yang lari. Hingga akhirnya koordinator operasi dan beberapa perwira menengah polisi turut mengejar untuk melerai. Terlihat juga aparat yang menendang mahasiswa ditendang balik oleh atasannya.

“Jangan lost kontrol, setan kalian! Kalau kalian nggak mau menghargai atasan siapa lagi yang mau kalian hargai,” hardik aparat polisi dengan pangkat melati dua dipundaknya, sembari meredam aksi membabi buta para bawahannya.

Polisi mengamankan salah seorang mahasiswa peserta aksi

 

Akhirnya peserta aksi pun dibiarkan pergi. Menurut keterangan yang dirilis oleh akun resmi BEM-SI, mereka kembali ke patung kuda untuk rekonsolidasi dan total ada 12 orang mahasiswa yang diamankan oleh polisi.

Reporter: Qoid
Editor: Imam S.

Sumber : Kiblat.