OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 22 Oktober 2017

Tak Temui Mahasiswa, Nawacita Jokowi Berubah Dukacita

Tak Temui Mahasiswa, Nawacita Jokowi Berubah Dukacita

10Berita , Jakarta – Ribuan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, Jumat malam lalu (20/10) bertahan di depan Istana Merdeka, Jakarta. Mereka berharap bertemu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, atau minimal perwakilan dari pemerintahan. Harapannya, menyampaikan aspirasi mahasiswa terkait 3 tahun pemerintahan Jokowi.

Namun, sampai tengah malam, tidak ada perwakilan dari Istana, bahkan terjadi kericuhan antara mahasiswa dan polisi. Menurut pantauan Kiblat.net di Jalan Merdeka Utara, terjadi pemukulan terhadap sekelompok mahasiswa oleh beberapa polisi.

Terkait hal ini, Nasir Jamil, Wakil Rakyat dari fraksi Partai Keadilan Sosial mengungkapkan, bahwa Nawacita yang digadang-gadang pemerintahan Jokowi-JK sudah berubah menjadi dukacita.

“Nawacita telah berubah jadi dukacita. Saya menyayangkan kenapa kemudian petinggi negara, presiden, wapres, atau pembantu presiden, tidak ada yang berani menemui mereka,” ungkap Nasir Jamil usai diskusi bertema ‘Perlukah Densus Tipikor?’ di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2017).

Seharusnya, lanjut Nasir, para petinggi negara itu mau menemui mereka. Sehingga para peserta dapat menyampaikan aspirasi, dan aksi pun disudahi.

“Karena menuntut presiden, atau wapres, ya sampaikan saja, kenapa harus takut, loh presiden kan dipilih rakyat, dulu, ketika nyapres, dia butuh mahasiswa, datang ke kampus-kampus, untuk meyakinkan mahasiswa bahwa dia layak jadi presiden, tapi ketika sudah jadi presiden, diminta datang ketemu tidak berani, aduuh gimana itu, pening saya lihat itu,” tukas Nasir.

Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Hunef Ibrahim

Sumber : Kiblat.