OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 23 November 2017

Ancam Para Pangeran Yang Ditahan, Mohammed bin Salman; Serahkan Harta Atau Penjara Al Hair

Ancam Para Pangeran Yang Ditahan, Mohammed bin Salman; Serahkan Harta Atau Penjara Al Hair


10Berita – Majalah Wall Street Journal (WSJ) Amerika mengungkapkan ancaman Pangeran Muhammad bin Salman kepada para pangeran dan pejabat Arab Saudi yang ditangkap. Berdasarkan pengakuan seorang sumber di Saudi, Putera Mahkota Kerajaan ini memberikan pilihan menyerahkan aset finansial atau penjara al-Hair.

Dilansir dari Aljazeera, Kamis (23/11), menyatakan bahwa sebagian tahanan telah menyerah dari tekanan para sipir penjara. Kemungkinan para pangeran dan mantan pejabat ini akan segera dibebaskan secara bersyarat atau menjadi tahanan rumah sampai mentransfer dari rekening mereka.

Sementara sebagian lain menentang tekanan Pangeran Mohammed bin Salman sampai mendapatkan syarat lain yang lebih baik, seperti dikutip dari WSJ.

Penjara al-Hair sendiri merupakan penjara mewah yang diperuntukkan bagi teroris.

Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman dilaporkan memantau langsung tawar menawar ini dengan para tahanan. Ia juga disebut-sebut menjadi pengunjung tetap hotel Ritz-Carlton Riyadh yang menjadi tempat penahanan sementara para pangeran dan pejabat yang diciduk.

WSJ menyebutkan, Bin Salman mengunjungi hotel dengan hanya membawa sedikit penasihat terpercayanya saja. Menurut sumber terpercaya, dalam satu kali kunjungan bisa memakan waktu hingga beberapa jam.

Sumber menambahkan bahwa putra mahkota memberi tawaran pada para pangeran dan mantan pejabat yang ditahan sejak dua pekan lalu. Tawaran berfokus pada penyerahan aset kekayan mereka agar dapat bebas.

Informasi yang diperoleh menyatakan bahwa mereka yang ditahan dipaksa untuk menyerahkan sekitar 70% kekayaan mereka sebagai syarat bebas. Hingga saat ini lebih dari 2000 rekening telah dibekukan oleh Kerajaan Arab Saudi.

Perlu diketahui bahwa sebagian besar harta kekayaan para pangeran dan mantan pejabat tang ditahan berada di rekening luar negeri. Tentu saja itu akan menyulitkan pemerintah Saudi untuk menyitanya. (Dwt/Ram)

Sumber : Eramuslim