OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 28 November 2017

Ayo Atur Kadar Insulin Tubuh dengan Berpuasa

Ayo Atur Kadar Insulin Tubuh dengan Berpuasa

10Berita , Puasa dikategorikan sebagai cara terbaik untuk diet, salah satunya adalah puasa selang-seling (intermittent fasting). Orang Indonesia biasanya menyebut puasa jenis ini sebagai Puasa Daud. Namun, perbedaan antara intermittent fasting dan Puasa Daud, adalah waktu puasa itu sendiri.

Dalam Puasa Daud, Anda biasanya akan berpuasa selama kurang lebih 12 jam, mulai dari azan Subuh hingga Magrib. Namun dalam intermittent fasting, Anda dapat bebas menentukan waktu puasa. Selain itu, Anda tetap diizinkan untuk minum dan makan selama anda berpuasa, meskipun hanya air putih dan sayuran.

Dengan berpuasa, tubuh akan menggunakan lemak tubuh yang sebagai sumber energi. Cara ini, bukan hanya dapat menurunkan berat badan anda, tapi juga lemak berlebih yang terkandung dalam tubuh. Hal ini membuat Anda bukan hanya terlihat lebih ramping, tapi juga sehat.

Selain itu, puasa juga dapat membantu mengoptimalkan pembakaran lemak dalam tubuh. Dua hormon penting dalam proses pembakaran lemak adalah human growth hormone (HGH) dan insulin. HGH berfungsi sebagai tungsi pembakaran lemak dan mengubahkan menjadi kalori untuk meningkatkan tenaga anda saat beraktivitas, seperti bermain atau bekerja.

Penelitian mengtakan, puasa dapat meningkatkan produksi HGH sebesar 1.300 persen pada wanita dan dua ribu persen pada laki-laki. Pengaruh puasa juga dapat menjaga kestabilan insulin. Insulin berfungsi untuk mencegah menjaga lemak berlebih dan mempertahankannya.

Kelebihan insulin, dapat disebabkan karena mengonsumsi karbohidrat olahan, seperti roti, pasta, dan nasi. Selain itu, makanan mengandung pemanis buatan seperti permen, biskuit, dan soda juga turut berperan dalam meningkatkan insulin dalam tubuh. Meningkatnya, insulin dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak tubuh yang seharusnya dibakar sebagai sumber energi. Kadar insulin yang terlalu tinggi dalam tubuh, dapat menyebabkan penyakit diabetes tipe II, obesitas, dan penyakit kronis lainnya.

Berpuasa, diklaim sebagai cara yang tepat untuk mengatur kadar insulin dalam tubuh, karena berkurangnya asupan karbohidrat olahan dan gula, maka tubuh akan membakar lemak dalam tubuh sebagai energi sehingga penumpukan lemak akan berkurang. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari puasa, tentunya adalah berkurangnya berat badan. Orang yang berpuasa selama 16 hingga 20 jam makan minimal dapat menurunkan sekitar 1-2 kilogram setiap minggu.

Meski berpuasa identik dengan rasa lemas dan tidak bertenaga karena berkurangnya asupan makanan dari porsi yang biasa anda konsumsi, namun terdapat beberapa cara agar puasa dapat terasa lebih mudah. Sebagian dari Anda mungkin lebih tak kuasa menahan rasa dahaga dibandingkan lapar, dan cara untuk mengatasinya adalah dengan air perasan jeruk nipis. Anda dapat mencampurkan sedikit air perasan jeruk nipis dalam air mineral atau teh untuk membantu menyingkirkan dahaga.

Untuk mengawali aktivitas sebelum berpuasa, mungkin kopi dan teh dapat membantu mengurangi nafsu makan Anda. Namun, perlu diperhatikan takaran dari keduanya, karena jika berlebihan akan membuat anda ketergantungan. Rasa nafsu makan, nyatanya dapat bersumber dari mimuman dan minuman yang mengandung soda dan pemanis buatan. Sebuah penelitian mengatakan, bahwa miniman yang mengandung pemanis dapat meningkatkan keinginan anda untuk makan lebih dari porsi awal Anda.

Bagi Anda yang menjadikan puasa sebagai cara untuk menguruskan badan, maka tidak perlu menghentkan asupan karbohidrat dan protein. Anda masih bisa mengonsumsi roti, pasta, nasi dan sebagainya sebagai sumber karbohidrat meskipun dengan porsi yang lebih sedikit. Namun lebih baik makanlah sayuran, buah, dan umbi jalar sebagai sumber karbohidrat Anda. Selain itu, protein dari daging dan ikan, serta lemak sehat dari alpukat dan kacang almond juga dapat anda nikmati meski dalam proses diet.

Sumber : Republika.co.id