OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 30 November 2017

Cahaya dan Air di Taman Islam

Cahaya dan Air di Taman Islam

10Berita , JAKARTA -- Salah satu taman yang dideskripsikan secara detail adalah taman milik Khumarawaih, salah seorang pemimpin era Tulunid di Mesir pada abad kesembilan yang disebut membuat taman bergaya Persia. Berdasarkan catatan al-Maqrizi, taman ini memiliki tanaman palem yang batangnya dilapisi emas. Di balik penutup emas itu dipasang pipa yang membawa air ke puncak pohon dan memancarkan air ke kolam-kolam di bawahnya.

Penting diingat bahwa kontrasnya kondisi sekitar dengan tata lanskap taman di sebagian besar dunia Islam terlihat dari kesejukan yang disuguhkan pepohonan dan dedaunan yang tumbuh di taman. Hijau adalah warna Islam dan warna yang sering disebutkan dalam Alquran untuk mendeskripsikan surga. Bunga-bunga beraneka warna juga tentu penting dalam seni budaya Islam. Keramik, miniatur, dan tekstil banyak mengambil motif bunga dan dedaunan.

Namun, dalam Alquran, air yang mengalir, pohon, dan warna hijau adalah tiga unsur yang paling sering disebut Alquran. Taman-taman pada era kejayaan Islam juga dicirikan dengan adanya dinding tinggi sebagai gerbang masuk menuju taman. Gerbang masuk ini berasosiasi dengan mihrab yang menjadi rujukan arah kiblat.

Cahaya dan air merupakan metafor yang tidak berhenti. Kanal-kanal air dari air mancur di tengah kolam sengaja dibuat agar air di kolam selalu terlihat bergerak mengalir seperti abadinya aliran air sungai di surga. Air mancur ini juga memancarkan pesona tersendiri saat terkena cahaya matahari sehingga sekilas tampak seperti kilauan berlian.

Tumbuhan yang dipilih untuk ditempatkan di taman juga jadi pertimbangan tersendiri. Tumbuhan yang dipilih biasanya pohon dengan kanopi luas sehingga memberi naungan teduh yang juga besar. Namun, tumbuhan palem, zaitun, dan tanaman buah seperti tin, ceri, persik, jeruk, delima, dan almond juga sering jadi pilihan. Tumbuhan bunga beraroma seperti melati, mawar, dan lili juga kerap ikut melengkapi pesona taman-taman Islam yang memanjakan panca indera.

Sumber : Republika.co.id

Related Posts:

  • Istanbul: Dari Jubah Rasulallah Hingga Legitnya Turkish Delight Istanbul: Dari Jubah Rasulallah Hingga Legitnya Turkish Delight 10Berita - Muchammad Aziz Gumilar salah seorang alumni Universitas Gunadarma Depok kembali mengulang memorinya pada waktu perjalanan wisatanya ke Istanbul, Turk… Read More
  • Menelusuri Jejak Reruntuhan Mercusuar Alexandria Menelusuri Jejak Reruntuhan Mercusuar Alexandria 10Berita , JAKARTA -- Mercusuar Alexandria adalah salah satu "Tujuh Keajaiban Dunia Kuno" klasik yang masih merupakan objek wisata yang hebat sampai abad pertengahan. Terkenal… Read More
  • Pesona Al-Shafa Namun Minim FasilitasPesona Al-Shafa Namun Minim Fasilitas 10Berita - MAKAH - Al-Shafa merupakan resor wisata yang mempesona dengan pegunungan tinggi dan diselimuti oleh kebun-kebun para junipers. Terletak di sebelah barat daya Taif, menghasilka… Read More
  • Pengaruh Andalusia di Masjid Ibnu ThulunPengaruh Andalusia di Masjid Ibnu Thulun 10Berita , JAKARTA -- Pengaruh Andalusia pada bagian interiornya terlihat pada keseluruhan dinding mihrab Masjid Ibnu Thulun. Untuk memberikan hiasan menarik pada bagian ini dibe… Read More
  • 3 Warisan Dinasti Thuluniyah 3 Warisan Dinasti Thuluniyah 10Berita ,  JAKARTA -- Dinasti Thuluniyah adalah dinasti pertama yang menyatakan merdeka dari Dinasti Abbasiyah. Kekuasaannya mencapai Mesir dan Suriah. Masa pemerintahannya sangat pend… Read More