OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 06 November 2017

Jejak Islam di Tanah Hindustan

Jejak Islam di Tanah Hindustan

10Berita , JAKARTA --  India adalah salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar ketiga di dunia. Di india, Islam merupakan agama terbesar kedua setelah Hindu, dengan lebih dari 14,4 persen penduduk negara tersebut. Tercatat dalam sensus pada tahun 2009 sebesar 160.900.000 menyebut diri sebagai Muslim. Mayoritas Muslim India adalah Islam Sunni bermazhab Hanafi.

Melihat kebelakang, tentang bagaimana awal masuknya Islam ke negeri Bollywood tersebut diketahui karenakan jasa besar dari seorang pemuda yang gagah berani bernama Muhammad bin Qasim. Dilansir dari halaman lostislamichistory.com dijelaskan bagaimana Muhammad bin Qasim yang membawa Islam ke India.

Ekspansi besar pertama Islam ke India terjadi pada Dinasti Khalifah Umayyah, yang bermarkas di Damaskus. Pada tahun 711, Umayyah ingin memperluas kendali Umayyah ke Sindh.

Muhammad bin Qasim ditunjuk oleh Ummayah untuk pergi ke tanah Sindh. Muhammad bin Qasim adalah seorang pria muda berusia 17 tahun dari Ta'if.

Sindh adalah tanah di sekitar Sungai Indus di bagian barat laut benua ini, di Pakistan sekarang. Muhammad bin Qasim memimpin pasukannya dari 6.000 tentara ke ujung timur Persia, Makran.

Saat perjalannan menuju India, Muhammad bin Qasim menghadapi sedikit perlawanan. Ketika sampai di kota Nerun, di tepi Sungai Indus, dia disambut di kota oleh para biksu Buddha yang mengendalikannya.

Sebagian besar kota di sepanjang Indus dengan sukarela berada di bawah kendali Muslim, tanpa pertempuran. Dalam beberapa kasus, minoritas Buddhis tertindas mengulurkan tangan ke tentara Muslim untuk perlindungan terhadap gubernur Hindu.

Meskipun mendapat dukungan dan persetujuan dari sebagian besar penduduk, Raja Sindh, Dahir, menentang ekspansi Muslim dan memobilisasi tentaranya melawan Muhammad bin Qasim. Pada 712, kedua tentara tersebut berperang, dengan kemenangan berada pada umat Islam. Dengan kemenangan tersebut, semua Sindh berada di bawah kendali Muslim.

Salah satu yang penting dari sejarah tersebut adalah bahwa penduduk Sindh tidak dipaksa untuk masuk Islam sama sekali. Dan tidak ada perubahan dalam kehidupan sehari-hari penduduknya sejak Sindh berada pada kuasa Islam.

Muhammad bin Qasim menjanjikan keamanan dan kebebasan beragama kepada semua umat Hindu dan Budha yang berada di bawah kendalinya. Misalnya, kasta Brahman melanjutkan pekerjaan mereka sebagai pemungut pajak dan biksu Budha terus mempertahankan monastari mereka. Karena toleransi dan keadilan agamanya, Muhammad bin Qasim dan juga tentaranya disambut baik dengan tarian dan musik di berbagai kota lainnya.

Sumber :Republika Online