OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 01 November 2017

Kepala Sekolah Pensiun, 110 SD Tak Punya Kasek

Kepala Sekolah Pensiun, 110 SD Tak Punya Kasek


10Berita - BANDUNG BARAT–Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyeleksi sebanyak 132 calon kepala sekolah (kasek) yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah yang jabatan kepala sekolahnya kosong. Proses seleksi melibatkan Lembaga Pelatihan dan Pendidikan Kepala Sekolah (LP2KS) dari Malang, selaku kembaga yang berwenang dalam hal seleksi calon kepala sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan KBB Imam Santoso menyebutkan, di KBB masih banyak jabatan kepala SD yang kosong akibat banyak yang pensiun. Berdasarkan hasil inventarisasi ada 110 SD yang tersebar di seluruh kecamatan dan tidak memiliki kepala sekolah. Oleh karena itu posisinya dijabat sementara oleh kepala sekolah dari SD terdekat.

“Berdasarkan kondisi tersebut maka kami tahun ini melakukan seleksi. Hasil tes administrasi dari jumlah pendaftar 176 yang lolos mengikuti seleksi akademik ada 132 orang,” tuturnya, Selasa (31/10/2017).

Menurutnya tes akademik akan dilakukan selama dua hari dari Rabu-Kamis (1-2 November 2017) dan nantinya ditindaklanjuti dengan diklat yang dijadwalkan Februari atau Maret 2018. Mereka yang ikut seleksi rata-rata usianya di bawah 54 tahun atau usia tidak lebih dari 56 tahun saat dilantik dengan pangkat golongan 3 C.

“Jabatan kepala sekolah yang kosong itu sudah ada yang lebih dari dua tahun, tapi proses operasional sekolah tetap berjalan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, meskipun data sekolah yang tidak memiliki kepsek saat ini ada 110, bisa saja tahun depan jumlahnya bertambah seiring adanya kepsek yang pensiun. Oleh sebab itu jika nanti pada saat seleksi akademik ke-132 calon kepsek itu lolos maka sisanya akan masuk ke dalam daftar tunggu. Sehingga ketika ada yang pengsiun maka mereka yang telah lolos seleksi ini sebagai penggantinya.

Tahun ini, lanjut Imam, Disdik KBB akan mendapatkan bantuan penganggaran untuk diklat kepala sekolah dari pusat. Selama ini biaya itu dibebankan ke APBD dan cukup membebani karena satu kepala sekolah membutuhkan anggaran Rp40 juta. “Tahun ini kami mendapat bantuan dana untuk diklat dari pusat senilai Rp4 miliar lebih dan itu sangat membantu,” sebutnya.

Terpisah Kepala UPT Pendidikan SD dan Paudni Kecamatan Cihampelas Budiyanto mengungkapkan, di wilayahnya ada 6 SD yang kepala sekolahnya kosong. Yakni SDN Terang, SDN Sadar Galir, SDN Rancairung 5, SDN Lamping Sari, SDN Cihampelas 2, dan SDN Cipatik 3. Kekosongan itu karena ada yang meninggal tiga orang, pensiun dua orang, dan satu orang yang dikembalikan jadi guru.

“Untuk SDN Sadar Garil sudah dua tahun kosong sedangkan yang lain di bawah satu tahun,” sebutnya.

Reporter: Saifal

Sumber : SLAM POS