OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 19 November 2017

Takbir Disebut Indikasi Teroris, Komisi III: Kapolres Dharmasraya Sakiti Umat Islam 4

Takbir Disebut Indikasi Teroris, Komisi III: Kapolres Dharmasraya Sakiti Umat Islam

10Berita , Jakarta- Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al-Habsy menegaskan bahwa ucapan Kapolres Dharmasraya yang menyebut indikasi teroris adalah kalimat takbir, telah menyakiti umat Islam. Ia menegaskan, kalimat takbir merupakan kalimat yang diagungkan dalam Islam.

“Jawaban tersebut sangat menyakitkan umat Islam, karena takbir adalah bagian dari ibadah shalat,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kiblat.net pada Ahad (19/11/2017).

Ia juga menekankan bahwa jangan sampai statement yang tidak tepat tersebut akan menggerus simpati masyarakat kepada institusi Polri. Menurutnya, harus disadari bahwa mayoritas masyarakat di Indonesia adalah umat Islam.

“Maka sepertinya Kapolres perlu copot dulu, untuk diberikan pembinaan,” tutur politisi fraksi PKS ini.

Selain itu, pria yang akrab dengan sapaan Habib ini menerangkan, mengidentifikasi teroris dengan teriakan takbir adalah pemahaman yang salah tentang tindak pidana terorisme. Sebaliknya, hal ini bisa dipandang orang sebagai tindak penistaan agama.

“Karena takbir adalah bagian dari peribatan ummat Islam, namun dilabeli sebagai indikator pelaku teror,” ucapnya.

Jika seorang pada level Kapolres saja masih tidak tepat memahami terorisme, kata dia, ini akan menjadi persoalan serius. Ia mengusulkan adanya briefing khusus dari kapolri untuk jajarannya, agar mereka dapat secara tepat memahami tindak pidana terorisme.

“Kita semua meyakini kapolri memiliki pemahaman yang mumpuni soal terorisme, bahkan tak jarang memberikan paparan soal terorisme di forum internasional. Sehingga nantinya statemen para pejabat polri di media tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” tandasnya.

 

Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: Syafi’i Iskandar

Sumber :Kiblat.