OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 01 Desember 2017

Badan Investigasi PBB Sebut Rudal Houthi Berasal dari Iran

Badan Investigasi PBB Sebut Rudal Houthi Berasal dari Iran



10Berita - Sebuah laporan oleh Badan Investigasi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa empat rudal balistik yang ditembakkan ke Arab Saudi oleh pemberontak Houthi Yaman tahun ini dirancang dan diproduksi oleh Iran. Badan investigasi itu mendorong PBB untuk menjatuhkan sanksi baru atas Teheran.

Panel independen pemantau PBB, dalam sebuah laporan pada 24 November kepada Dewan Keamanan yang dilihat oleh Reuters pada Kamis, mengatakan pihaknya belum memiliki bukti mengenai identitas broker atau pemasok rudal tersebut, yang kemungkinan dikirim ke Houthi dengan melanggar embargo senjata PBB yang diberlakukan pada April 2015.

Awal bulan ini, Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Nikki Haley menuduh Iran memasok pemberontak Houthi dengan sebuah rudal yang ditembakkan ke Arab Saudi pada Juli. Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta pertanggungjawaban Teheran karena telah melanggar dua resolusi Dewan Keamanan PBB.

Laporan tersebut mengatakan pemantau telah mengunjungi dua pangkalan militer Arab Saudi untuk melihat sisa-sisa yang dikumpulkan oleh pihak berwenang dari serangan rudal ke Arab Saudi pada 19 Mei, 22 Juli, 26 Juli dan 4 November. Mereka juga mengunjungi empat titik dampak dari serangan 4 November di tempat sisa-sisa rudal lainnya diidentifikasi.

“Karakteristik desain dan dimensi komponen yang diperiksa oleh panel konsisten dengan yang dilaporkan untuk rudal Qiam-1 buatan Iran dan diproduksi,” tulis para pemantau. Qiam-1 memiliki jangkauan hampir 500 mil dan dapat membawa hulu ledak seberat 1.400 pon, menurut organisasi kebijakan publik GlobalSecurity.org.

Pasukan yang dipimpin oleh Saudi, yang mendukung pemerintah Yaman, telah memerangi Huthi yang bersekutu dengan Iran dalam perang sipil Yaman selama lebih dari dua tahun. Pangeran mahkota Arab Saudi telah menggambarkan pasokan roket Iran ke Huthi sebagai “agresi militer langsung” yang bisa menjadi tindakan perang. (DH/MTD)

Sumber : Al Arabiya, Moslem Today