OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 28 Desember 2017

Nuansa Persia di Masjid Malik Saud

Nuansa Persia di Masjid Malik Saud

10Berita, JAKARTA — Jeddah merupakan salah satu kota tempat berdirinya masjid resmi Kerajaan Arab Saudi. Masjid Raja Saudi (King Saud Mosque) telah dibuka sejak 1987. Perancangnya, Abdul Wajid al-Wakil, merupakan seorang arsitek asal Mesir yang telah banyak menyabet penghargaan. Tidak kurang dari 15 masjid raya di Arab Saudi merupakan hasil karya arsitekturnya.

Kompleks Masjid Raja Saudi memiliki luas 9.700 meter persegi. Bangunan utamanya seluas 2.464 meter persegi. Bahan dasarnya merupakan batu bata yang kokoh dan dilapisi warna putih yang dominan. Masjid ini tampak begitu elegan di tengah Distrik al-Syarafiyyah, Jeddah.

Salah satu ciri khas masjid ini adalah kubah-kubah putih di bagian atasnya. Ada belasan kubah kecil, dua kubah berukuran lebih besar, dan satu kubah utama. Letak mereka simetris di sisi utara dan selatan atap masjid ini. Kubah utama terletak di tengah pada sisi timur. Garis tengahnya mencapai 20 meter dengan tinggi 42 meter. Bentuk kubah-kubah itu bercorak seni bangunan Arab pada umumnya. Penampakannya lebih menyerupai kerucut yang melebar pada sisi dasarnya.

Selain itu, ada pula menara yang menjulang di sisi barat laut pada bangunan utama. Menara ini 60 meter tingginya. Se bagai mana kubah-kubah tersebut, bentuk menara ini juga menampilkan ciri khas bangun an Arab. Sekilas, menara Masjid Raja Saudi ini tidak berbeda dengan yang ditemukan pada Masjid al-Haram atau Masjid Nabawi.

Lebar menara itu semakin ke atas, semakin mengecil, dengan balkon pada tiap tingkatnya. Sebuah sumber menyebutkan, inspirasi untuk menara beserta balkon-balkon pada sisinya itu berasal dari Masjid Sultan Hassan di Kairo, Mesir.

Namun, nuansa yang berbeda akan terasa ketika pengunjung memasuki masjid ini. Ada unsur-unsur ar sitektur Persia, khusus nya pada gerbang yang menjadi pintu ma suk menuju ruang shalat. Bentuknya menyerupai iwan, yakni lengkung luas yang menjorok ke dalam pada dinding.

Bila di Iran sa na lengkung iwan itu dihiasi dengan ornamen berbentuk ukiran tetumbuhan, pola-pola geometris, untaian kaligrafi ayat-ayat Alquran, serta berwarna biru cerah, maka di Masjid Raja Saudi ini iwan itu di dominasi warna putih-krem serta polos daripada motif ornamen-ornamen. Namun, masih terdapat kaligrafi ayat-ayat suci Alquran yang terbingkai pada bentuk persegi-panjang.

Sumber : Republika Online

Related Posts:

  • Sejarah Panjang Islam di Yunani Sejarah Panjang Islam di Yunani 10Berita , JAKARTA — Menjadi rumah bagi sekitar 370 ribu Muslim atau 3,5 persen dari populasi, Yunani, memiliki sejarah panjang dangan Islam dan pemeluk risalah Muhammad SAW ini. Populas… Read More
  • Muslim Yunani Berjuang Atasi KetimpanganMuslim Yunani Berjuang Atasi Ketimpangan 10Berita , JAKARTA — Hingga saat ini, umat Islam di Yunani masih merasakan dampak perjanjian tersebut. Ada ketimpangan yang nyata dalam sejumlah persoalan. Menyangkut masjid, mi… Read More
  • 3 Warisan Dinasti Thuluniyah 3 Warisan Dinasti Thuluniyah 10Berita ,  JAKARTA -- Dinasti Thuluniyah adalah dinasti pertama yang menyatakan merdeka dari Dinasti Abbasiyah. Kekuasaannya mencapai Mesir dan Suriah. Masa pemerintahannya sangat pend… Read More
  • Ternyata Kota Makkah Pernah Memiliki Pelabuhan Ternyata Kota Makkah Pernah Memiliki Pelabuhan 10Berita – Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi (SCTH) mengungkap sejarah rahasia Al-Sereen, salah satu pelabuhan Makkah paling penting keberadaan dan letaknya. Pela… Read More
  • Islam di Yunani Dua Sisi Perjanjian Lausanne Islam di Yunani Dua Sisi Perjanjian Lausanne 10Berita , JAKARTA — Baru-baru ini, Pemerintah Yunani telah berusaha meningkatkan kesempatan pendidikan bagi para anggota minoritas Muslim di Thrace Barat, memberikan insent… Read More