OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 11 Desember 2017

Pemuda Terbaik Adalah Harapan Umat

Pemuda Terbaik Adalah Harapan Umat

Oleh: Satrio Haryo Yudanto adalah mahasiswa Angkatan 2014 Jurusan Teknik Informatika UAD.

 

SEBAGAI pemuda pasti kita sering mendengarkan pemuda ada di garda terdepan untuk menjadikan umat ini menjadi umat yang terbaik (khoiru ummah). kita pasti sering mendengar orang tua kita, guru kita, dan pendahulu kita bahwa pemuda adalah harapan umat.

Oleh sebab itu mau tidak mau, suka tidak suka memang itulah tugas kita, itulah kewajiban kita karena kalau bukan kita mau kemana lagi umat ini akan berharap. Namun sangat di sayangkan harapan yang begitu mulia hingga sekarang belum terwujud.

Kita dapat melihat teman-teman kita masih banyak yang terjebak dalam berbagai kemaksiatan seperti mabuk-mabukan, memakai narkoba, bahkan yang lebih parah yaitu zina, dan kemaksiatan lain yang terjadi pada teman kita.

Terlepas dari semua itu saya sangat berpesan kepada saudara saya yang akan menentukan kemana masa depanya terutama yang akan ke perguruan tinggi karena Mahasiswa memiliki peran yang lebih di harapkan (Agent Of Change).

Kita sebagai pemuda sangat jelas sekali melihat kedzaliman yang menerpa negeri ini seperti kenaikan harga BBM, kenaikan TDL, Indonesia dalam status darurat narkoba, pembegalan merebak di mana-mana, dan hal lainnya. Kita sebagai Agent of change di tuntut untuk turut berpartisipasi dalam menghancurkan kedzaliman itu.

Seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam : barangsiapa yang melihat kedzaliman hendaklah menggunakan tangan untuk menghilangkannya, jika tak sanggup gunakan lisan dan jika engkau masih tak sanggup bencilah kedzaliman itu, yang demikian itu selemah-lemahnya iman.

Namun sangat di sayangkan pemuda kita masih banyak yang diam bahkan apatis melihat semua itu. Pemuda seolah tak mau bertindak, bergerak bahkan untuk membenci pun tidak. Sebagai contoh kita bisa melihat keapatisan pemuda ketika saudara kita yang miskin tertindas oleh kenaikan BBM.

Pemuda terdiam saja bahkan ada yang mengatakan “baguslah biar masyarakat gak manja” sungguh miris saya ketika mendengar statement ini padahal kenaikan BBM sangat terasa mencekik sekali dampaknya bagi sodara kita yang susah. Melihat hal ini saya berpendapat ada beberapa hal yang menyebabkannya:

1. Budaya hedonis yang ditanamkan oleh sistem. Hedonisme adalah budaya yang menyandarkan kesuksesan sejati adalah Uang, Prestise, dan kelamin. Budaya ini sangat kentara di tanamkan oleh media, tokoh yang kita sukai, bahkan guru kita ada yang menanamkan hal ini. Hal ini menyebabkan keegoisan kita sebagai pemuda.

2. Paham yang mengatakan Politik itu Kotor. Ya dewasa ini kita melihat banyak sekali opini-opini bahwa politik merupakan hal yang sangat menjijikan opini tersebut biasanya di sandarkan ketika kita melihat para wakil kita ketika memimpin.

Sebenarnya masih banyak sekali hal-hal yang membuat kita sebagai pemuda menjadi apatis. Namun saya berpandangan kedua hal tersebutlah yang paling tajam menyayat semangat kita untuk berjuang.

Ayolah pemuda sampai kapan kita diam melihat kedzaliman merajalela kita harus segera berbenah, menyingsingkan lengan baju, mengangkat kaki untuk menyingkirkan itu. Hilangkan budaya Kehedonisanmu, kita harus bermafhum bawha politik itu jalan menuju khoiru ummah.

Dan yang terpenting kita harus bisa menyadarkan umat bahwa untuk merubah itu haruslah menggunakan sistem Allah, karena tak ada satupun di dunia ini yang berhak membuat hukum kecuali Allah. Sebagai penutup saya akan mengutip sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam “Barangsiapa yang bangun di pagi hari tak memikirkan umatku dia bukanlah bagian dari umatku.”

Lihatlah kawan peran vital pemuda yang diharapkan umat, sampai-sampai Rasul sangat membenci yang namanya keapatisan. Mari pemuda kita bersatu, bergerak, tegakkan hukum Allah SWT untuk menghancurkan kedzaliman yang ada dalam negeri ini. Dan Jadilah Kita Pemuda Harapan Umat. []

Sumber : Islampos.