OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 05 Januari 2018

Bergembira Menghadapi Ujian

Bergembira Menghadapi Ujian

10Berita , JAKARTA -- Tak ada pilihan untuk mengelak dari ujian Allah. Seperti halnya anak sekolah yang tak bisa mengelak dari ujian di sekolahnya. Semua proses yang berjalan harus dilewati. Siapa yang lulus, masuk ke tahap yang lebih tinggi. Siapa yang gagal, akan mengulang di kelas yang sama atau mungkin diturunkan ke kelas yang di bawahnya.

Harusnya ketika ujian Allah datang, seorang mukmin bisa bergembira dan mensyukuri hal itu. Dengan adanya ujian Allah, berarti ia telah memasuki fase kenaikan kelas. Jika ia berhasil melewati ujian itu dengan penuh kesabaran, level keimanannya pun akan naik ke kelas berikutnya.

“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, krisis pangan sampai kematian, dan berikanlah kabar gembira ini kepada orang-orang sabar, yaitu orang-orang yang ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘inna lillahi wainnaa ilaihi raaji’un’.” (QS al-Baqarah [2]: 156).

Ujian adalah bentuk sayang Allah SWT kepada para hamba-Nya. Menimpakan kesusahan, ketakutan, kekurangan harta, krisis ekonomi, hingga kelaparan sekalipun merupakan bentuk sayang Allah kepada hamba-Nya. Ibaratnya besi harus diterpa dengan pukulan dan dibakar api untuk membentuknya menjadi material yang indah. Begitu pulalah cara Allah menjadikan hamba-Nya sebagai pribadi yang kuat.

Rasulullah bersabda, “Siapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan maka ia akan diberikan ujian.” (HR Bukhari, Ahmad, dan Malik dari Abu Hurairah RA). Semakin sering seseorang menghadapi ujian Allah, semakin kuat pulalah dirinya. Banyaknya ujian yang dilewati seseorang menjadi tolok ukur akan kekuatan yang dimilikinya.

Tak ada yang spesial bagi orang soleh jika ia tinggal di gunung yang jauh dari polemik sosial kemasyarakatan. Justru, ketika seorang mukmin tinggal di lingkungan jahiliyah dan mampu mempertahankan keimanannya, itulah mukmin yang kuat. Semakin sering ia diuji Allah, semakin kuatlah ia dan semakin banyak pulalah pahala yang diraihnya.

“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian bala’ dan sesungguhnya siapa yang ridha mendapat ujian, tentu baginya keridhaan Allah, dan siapa yang murka mendapat ujian, tentu baginya murka Allah.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud).

Pepatah Eropa pernah mengatakan, pelaut yang tinggal di perairan yang lautnya ganas akan lebih tangguh daripada pelaut yang tinggal di perairan yang tenang. Artinya, pelaut yang sering menghadapi badai dan terjangan air laut akan lebih terlatih ketimbang orang yang terbiasa dengan air tenang. Jadi bergembiralah jika ujian mampir, ia datang untuk menaikkan level keimanan kita kepada Allah SWT.

Sumber :Republika.co.id 

Related Posts:

  • Pembebasan Roma, Nubuat Nabi yang Belum TerwujudPembebasan Roma, Nubuat Nabi yang Belum Terwujud 10Berita – Bisyarah atau kabar gembira dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam merupakan spirit utama kaum muslimin untuk terus berjuang. Baik melalui Al-Quran ataupun … Read More
  • Menjaga Kepercayaan dengan Menegakkan KejujuranMenjaga Kepercayaan dengan Menegakkan Kejujuran 10Berita, BETAPA kejujuran dianggap sebagai harta tak ternilai dalam pergaulan di dunia ini. Sejak kecil, Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam pergi berdagang dengan pamanny… Read More
  • Kalimat yang Paling Dicintai Allah Kalimat yang Paling Dicintai Allah 10Berita, Kalimat ini sangat pendek. Jika diucapkan hanya 2 sampai 3 detik. Namun, kalimat ini merupakan kalimat yang paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pahalanya luar bisa. A… Read More
  • Kalau Mau Rindu, Halalin Dulu!Kalau Mau Rindu, Halalin Dulu! Oleh: Ana Nazahah Dilan : "Jangan rindu!" Milea : "Kenapa?" Dilan : "Ini berat, kau tak akan kuat....biar aku saja." Kurang lebih begitu, sepenggal rayuan maut yang dilancarkan Dilan, seorang s… Read More
  • 6 Hal yang Harus Anda Lakukan Agar Hutang Menjadi Berkah6 Hal yang Harus Anda Lakukan Agar Hutang Menjadi Berkah 10Berita, Hutang-piutang sudah menjadi muamalah yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Hutang-piutang diperbolehkan di dalam Islam karena ia terma… Read More