OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 09 Januari 2018

Direktur Halal Center UGM: Air Kencing dan Susu Unta Bisa Jadi Obat

Direktur Halal Center UGM: Air Kencing dan Susu Unta Bisa Jadi Obat

Nanung juga mengatakan, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa urine unta memiliki efek mencegah perkembangan sel-sel kanker, yang membuat tumor-tumor tidak berkembang.

Direktur Halal Center Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Nanung Danar Dono, pada diskusi tentang air kencing unta di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (09/01/2018).

10Berita – Direktur Halal Center Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Nanung Danar Dono SPt MSc PhD, mengatakan, banyak ajaran dalam Islam yang kemudian secara ilmiah terbukti kebenarannya.

Termasuk, kata Nanung, adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallammengenai susu dan urine (air kencing) unta.

“Kita beriman pada Allah dan Rasul-Nya, dan kita berkeyakinan bahwa Rasul tidak pernah berdusta. Maka kalau Rasul tuh mengatakan susu dan urine unta berkhasiat mengobati sakit yang ada di rongga perut, maka itu betul,” ujarnya dalam acara diskusi tentang air kencing unta di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (09/01/2018) siang gelaran AQL yang juga disiarkan langsung via streaming.

Baca: Mahzab Hanbali, Hadits Dhaif dan Air Kencing Unta


Nanung menuturkan, ada kisah yang sangat menarik yang diabadikan pada sebuah hadits dari Ibnu Abbas.

“Beliau Rasulullah mengatakan bahwa sesungguhnya di dalam air kencing unta dan susunya bisa mengobati sakit perut mereka yang perutnya bermasalah,” ungkapnya yang duduk di samping Pendiri AQL Ustadz Bachtiar Nasir (UBN).

Ia pun menggarisbawahi pembahasannya pada “sakit perut”.

Alumnus S3 Glasgow University ini menjelaskan, ada beberapa penyakit yang bisa terdapat pada rongga perut. Misalnya sakit fungsi hati, sakit ginjal, sakit pada usus, diare, mag, kembung, dan sebagainya.

Maka, jelasnya, susu dan urine unta, sebagaimana disabdakan Rasulullah tersebut, dapat menjadi obat atas penyakit-penyakit perut itu.

“Rasul salah berucap apa tidak ini kira-kira? Rasul mengatakan, (air kencing dan susu unta) bisa untuk mengobat sakit perut. Kira-kira Rasul salah ucap apa tidak? Tidak!” tegasnya.

Ia pun menjelaskan, secara alamiah, ucapan Rasul tersebut telah dibuktikan. Sebagaimana literatul ilmiah seperti jurnal-jurnal internasional yang telah ia temukan selama ini.

“Kita baca, kita search di internet, menggunakan Google Scholar, ternyata ketemu banyak informasi. Di antaranya ternyata urine unta itu tidak mengandung amonia,” ungkapnya. Amonia jelasnya merupakan salah satu jenis racun yang harus dikeluarkan dari tubuh, sebagaimana terdapat air kencing manusia.

Ia mengatakan, urine unta juga memiliki kadar urea yang amat sangat sedikit sekali, “Bahkan hampir tidak ada,” imbuhnya.

Begitu pula, kandungan garam mineral pada urine unta 10 kali lebih banyak daripada urine manusia dengan PH (Derajat Keasaman) yang netral.

“Kalau urine manusia itu asam. Urine sapi, kambing, kebo, domba itu asam. Kalau urine unta itu netral,” jelasnya.

“Sekali lagi ilmu-ilmu dunia membuktikan bahwa ajaran agama Islam adalah benar,” ujarnya juga.

Baca: Air Seni Onta Manjur Obati Kanker


Ia menekankan, informasi tersebut bukan hasil penelitiannya, tapi dari literatur ilmiah yang sudah dipublikasikan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1925.

“Ini dari Bernard Ried tahun 25. Ini bukan 2015 bukan, tapi 1925. Sejak masa itu saya belum lahir. Tahun 25 di Journal of Biological Chemistry sudah ada publikasi ini,” ungkapnya seraya memperlihatkan slide tampilan daftar jurnal-jurnal internasional tentang urine unta yang tak mengandung amonia.

“Nah ini menarik, ini salah satu yang membuktikan bahwa unta memang binatang ajaib, tidak hanya cantik secara fisik, tapi juga khasiatnya banyak. Luar biasa,” tambahnya.

Nanung juga mengatakan, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa urine unta memiliki efek mencegah perkembangan sel-sel kanker, yang membuat tumor-tumor tidak berkembang.

Dengan urine unta tidak mengandung amonia, jelasnya, maka pencernaan unta pun sempurna.

“Metabolismenya bagus, kemudian tidak keluar sebagai amonia. Urea juga amat sangat sedikit. Berarti senyawa N yang ada pada pakan unta tadi bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dijadikan daging dan susu. Juga sebagian untuk bulu dan seterusnya,” terang pria yang juga anggota Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Yogyakarta ini.*

Rep: SKR

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : Hidayatullah.com