OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 11 Januari 2018

Ketika Ajal Telah Mendekat, Sebuah Renungan Dari Nabi Muhammad

Ketika Ajal Telah Mendekat, Sebuah Renungan Dari Nabi Muhammad


10Berita, Maut itu urusan Allah SWT belaka, bahkan peralatan medis yang canggih pun tidak bisa mengungkapkannya. Namun, Islam, lewat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, memberikan banyak petunjuk lewat hadist-hadistnya.

Sebagian para Nabi berkata kepada Malaikat pencabut nyawa. “Tidakkah Kau memberikan aba-aba atau peringatan kepada manusia bahwa kau datang sebagai malikat pencabut nyawa sehingga mereka akan lebih hati-hati?”

Malaikat itu menjawab, “Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba dan tanda-tandamu yang sangat banyak berupa penyakit, uban, kurang pendengaran, pengliatan mulai tidak jelas (terutama ketika sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa sebentar lagi aku akan menjemputnya.

“Apabila setelah datang aba-aba tadi tidak segera bertobat dan tidak mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan serukan kepadanya ketika aku cabut nyawanya: “Bukankah aku telah memberimu banyak aba-aba dan peringatan bahwa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah, aku adalah peringatan terakir, setelah ini tidak akan datang peringatana lainnya.” (HR imam qurthubi)

Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada malaikat maut yang mempunyai dua mata di wajahnya dan dua lagi di tengkuknya.

“Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kamu lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal di waktu yang sama, yang satu berada di ujung timur, yang satu berada di ujung barat, serta di tempat lain tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor binatang melata pun akan mati?”

Malaikat pencabut nyawa berkata: “Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan izin Allah, sehingga semuanya berada diantara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja sekehendak hatiku.” (HR Abu Nu`aim).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar mayat-mayat orang kafir yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah sumur tua. Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Setelah itu, beliau memanggil nama mereka satu-satu:

“Wahai fulan bin fulan, fulan bin fulan, apakah kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kalian betul-betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku itu benar-benar ada dan terbukti.”

Umar lalu bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasul, mengapa engkau mengajak bicara orang-orang yang sudah jadi mayat?”

Rasulullah menjawab. “Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran, kalian memang tidak mendengar jawaban mereka atas apa yang tadi aku ucapkan, Tapi ketahuilah, mereka mendengarnya, hanya saja tidak dapat menjawab,” (HR Bukhari Muslim).

Sumber: islampos.com