Peneliti Temukan Reruntuhan Kota Suku Maya
Matahari terbit di belakang kuil Kukulkan di reruntuhan kota suku Maya di Chichen Itza, Meksiko
Penelitian itu menunjukkan adanya rumah, istana, jalan raya yang ditinggikan.
10Berita , GUATAMELA - Para periset Amerika menemukan lebih dari 60 ribu reruntuhan kota suku Maya yang tersembunyi di Guatemala. Hal itu merupakan hal luar biasa dalam sebuah terobosan besar arkeologi.
Teknologi laser digunakan untuk melakukan survei secara digital dari bawah khutan. Penelitian itu menunjukkan adanya rumah, istana, jalan raya yang ditinggikan, dan benteng pertahanan.
Pemandangan di dekat kota Maya yang terkenal, diperkirakan telah menjadi rumah bagi jutaan orang dari sumber yang pernah diteliti penelitian lain.
Para peneliti memetakan 810 mil persegi (2.100 sq km) di Peten utara. Arkeolog percaya bahwa teknologi mutakhir akan mengubah cara dunia melihat peradaban Maya.
"Saya pikir ini adalah salah satu kemajuan terbesar dalam lebih dari 150 tahun arkeologi Maya," kata Stephen Houston, Profesor Arkeologi dan Antropologi di Universitas Brown, dilansir bbc news, Sabtu (3/2)
Houston mengatakan, setelah berpuluh-puluh tahun bekerja di bidang arkeologi, dia menemukan besarnya survei baru-baru ini yang sangat menakjubkan. "Saya tahu ini kedengarannya hiperbolik tapi ketika saya melihat citra [Lidar], itu membuat mata air di mata saya," kata dia.
Hasil penelitian yang menggunakan teknologi Lidar merupakan singkatan dari "deteksi dan jangkauan ringan", menunjukkan Amerika Tengah mendukung peradaban maju yang lebih mirip dengan budaya canggih seperti Yunani kuno atau China.
"Semuanya dinyalakan," arkeolog Ithaca College Thomas Garrison mengatakan kepada BBC.
Dia percaya bahwa skala dan kepadatan populasi telah terlalu diremehkan dan sebenarnya bisa tiga atau empat kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Sumber :Republika.co.id