Ulama Saudi: Wanita Tak Perlu Berjubah
Jubah hitam mulai ditinggalkan wanita-wanita Saudi. (aljazeera.net)
10Berita – Riyadh. Anggota Badan Ulama Besar Saudi, Syaikh Abdullah al-Mutlaq, baru-baru ini menyampaikan pernyataan yang mengundang perhatian. Pasalnya, ia menyebut wanita tidak diharuskan mengenakan jubah. Disinyalir banyak pihak, pernyataan tersebut merupakan cerminan dari visi ‘modernisasi’ yang dicanangkan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman Al Saud.
“Lebih dari 90% wanita muslimah di dunia Islam, sama sekali tidak mengenakan jubah dan tidak mengenalnya. Kita juga melihat di Makkah dan Madinah, wanita-wanita yang komitmen menghafal Al-Quran dann berdakwah, tapi tidak mengenakan jubah,” kata Syaikh al-Mutlaq, Jumat (09/02).
Dilansir dari Aljazeera.net, Ahad (11/02//2018), Syaikh melanjutkan, “Oleh karena itu, saudariku sekalian, manusia tidak harus mengenakan jubah. Selama wanita menutup dirinya baik dengan atau tanpa jubah. Karena maksudnya adalah menutup (aurat, red).”
Dalam beberapa tahun terakhir, telah banyak wanita-wanita di Saudi yang meninggalkan jubah hitam. Mereka mengenakan pakaian jenis lain sebagai gantinya, yang sebagian dengan warna terang atau mencolok.
Pernyataan sejenis ini merupakan yang pertama kalinya dikemukan oleh anggota senior di Badan Ulama Saudi. Tak ayal, hal ini kemudian mengundang perhatian banyak pihak dan disinyalir menjadi bagian dari cerminan visi modernisasi Putra Mahkota.
Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman Al Saud, mencanangkan Visi 2030 sejak ia masih menjadi wakil putra mahkota dulu. Untuk memuluskan visi itu, pada September tahun lalu wanita-wanita Saudi dizinkan untuk mengendarai mobil.
Lebih dari itu, para wanita juga diperbolehkan untuk menonton pertandingan sepak bola. Sementara dewan kebudayaan di Saudi juga telah membuka konser-konser kesenian di beberapa kota termasuk Jeddah dan Riyadh. (whc/)
Sumber: Aljazeera, dakwatuna