OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 23 Maret 2018

Bisnis Lesu? Mungkin Kita Lupa Mendoakan para Pesaing Bisnis Kita

Bisnis Lesu? Mungkin Kita Lupa Mendoakan para Pesaing Bisnis Kita

10Berita, SAYA pergi ke pasar tradisional untuk membeli makanan. Usai mendapatkan pesanan, saya menunggu sebentar di depan toko dan melihat seorang pria di toko sebelahhanya menatap pintu dan tidak ada senyum di wajahnya. Sepertinya dia kesal karena tidak ada pembeli yang datang ke tokonya. Saya perhatikan, dia terus melihat jam dan terlihatsemakin sengsara setiap waktu.

Awalnya saya enggan untuk memulai percakapan dan kemudian saya baru mulai berbicara dengannya.

“Paman, Anda terlihat sedikit tidak bahagia.”

“Tidak, hanya sedikit stres. Saya punya tiga karyawan toko dan saya tidak tahu harus bagaimana menggaji mereka. Tidak ada pelanggan yang datang untuk membeli barang ke toko saya sedangkan waktu berlalu dengan cepat,” jawab si paman.

“Paman, bolehkah saya memberitahumu sebuah rahasia? Jika ingin toko Anda ramai oleh pelanggan cobalah lakukan hal-hal berikut:

Pertama, tersenyumlah. Karena senyum adalah sunah dan akan menarik pelanggan.Kedua, seringlah mengucapkan ‘Alhamdulillah’ dan renungkan semua nikmat yang telah Allah berikan kepada Anda dan karyawan toko Anda. (Tiga karyawan toko sedang mendengarkan dan mereka semua mulai mengucapkan Alhamdulillah juga). Rahasia untuk mendapatkan lebih banyak nikmat yang Allah berikan adalah berterima kasih kepadaNya atas apa yang telah diberikannya kepada Anda. Ketiga perbanyaklah bershalawat karena shalawat akan membawa berkah dari Allah. Keempat, jangan lupa untuk banyak berdoa agar Allah memberkahi semua pesaing paman dan membuat dagangan mereka laris.”

“Apa maksudmu mendoakan pedagang lain? Mereka adalah pesaing saya, mengapa saya harus berdoa untuk mereka?!” Jawab si paman dengan nada marah.

“Paman, ketika Anda mendoakan mereka maka para malaikat juga akan mengatakan ‘Aamiin’ pada doa Anda dan mereka juga akan akan mendoakan hal sama bagi Anda…”

(Si paman diam sejenak) lalu dengan ragu berkata “Ya Allah, berikanlah pelanggan yang banyak ke semua toko.”

Pada akhir percakapan, toko tersebut mulai ramai dikunjungi pembeli. Si paman dan ketiga karyawannya bahagia. Semua pekerja tersenyum dan lidah mereka sibuk memuji Allah.

Saya merasa begitu terkesan sehingga saya pun mulai memesan makanan bagi tetangga saya. []

http://www.worldbulletin.net/news/198227/4-ways-to-bring-barakah-to-your-business, Islampos.