OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 16 Maret 2018

Gunakan Dana Optimalisasi Haji, Pengamat Ini Takut Penyelenggaraan Haji Indonesia Seperti Kasus First Travel

Gunakan Dana Optimalisasi Haji, Pengamat Ini Takut Penyelenggaraan Haji Indonesia Seperti Kasus First Travel

10Berita – Penggunaan dana optimalisasi haji yang berlebihan berpotensi menjadi problem besar di kemudian hari. Pasalnya, pemerintah dan DPR tidak realistis dalam penetapan komponen BPIH di tahun 2018.

“Ini akan menjadi problem besar di kemudian hari,” ujar ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Syamsul Maarif kepada Republika.co.id, Kamis (15/3).

Penegasan KPHI itu berkaitan dengan penetapan indirect cost 2018 sebesar Rp 6,33 triliun. Namun, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) hanya sanggup membantu Rp 5 triliun dari dana optimalisasi haji tahun ini.

Artinya masih ada kekurangan sebesar Rp 1,33 triliun. Namun, Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), Noor Achmad mengatakan, masih ada sisa dana optimalisasi haji dari tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp 3,3 triliun sehingga masih aman.

Syamsul mengatakan, pemerintah dan DPR memaksakan diri sehingga menghabiskan dana optimalisasi tahun ini. Sayangnya, dana optimalisasi tahun ini masih kurang.

“Kekurangan tersebut terjadi karena kecilnya BPIH. BPIH realnya sekitar Rp 60 juta sampai Rp 65 juta,” katanya.

KPHI juga sebelumnya telah memberikan masukan kepada pemerintah dan DPR agar BPIH diubah sehingga menjadi lebih realistis. Karena ongkos haji sebenarnya Rp 60 juta, maka setidaknya BPIH menjadi Rp 40 juta.

“Sejak awal saya mengatakan, jauh-jauh hari, pemerintah dan DPR harus realistis bahwa biaya realnya adalah Rp 60 juta sampai Rp 65 juta, maka pemerintah bersama DPR harus merubah (BPIH), paling tidak Rp 40 juta, itu realistis,” ujarnya.

Menurut Syamsul, kalau sekarang dipaksakan menggunakan dana optimalisasi, maka terlalu besar penggunaan dana optimalisasinya. Kalau penggunaan dana optimalisasi terlalu besar atau dihabiskan, maka dampak buruknya di kemudian hari akan terjadi lonjakan yang luar biasa.

“Dampak buruknya nanti akan ditanggung oleh jamaah paling akhir. Nanti kasusnya sama dengan First Travel. Tapi kalau pemerintah uang pokoknya aman, sementara First Travel uang pokoknya hilang. Nanti kalau lama kelamaan pemerintah menggunakan uang pokok, maka bagaimana jadinya,” katanya.

Sekarang hasil dana optimalisasinya saja yang dipakai, padahal dana tersebut milik semua calon jamaah haji. Katakanlah BPKH memiliki Rp 5 triliun dari dana optimalisasi. Dana optimalisasi tersebut merupakan hak seluruh calon jamaah haji yang jumlahnya jutaan dan sedang antri.

“(Dana optimalisasi semua calon jamaah haji-Red) digunakan oleh orang yang mau berangkat itu saja sudah salah. Apalagi mau mengambil sisa dana optimalisasi tahun-tahun sebelumnya, itu kan milik jamaah yang belum berangkat,” ujarnya.

Syamsul menyampaikan, sisa dana optimalisasi memang ada, tapi tidak bisa digunakan karena sisa dana tersebut juga hak jamaah yang belum berangkat. Tahun ini menggunakan dana optimalisasi sebesar Rp 5 triliun dari BPKH.

“Penggunaan dana optimalisasi sebesar Rp 5 triliun sudah maksimal, walau sebenarnya tidak boleh menggunakan dana sebesar itu. Karena dana optimalisasi itu sebagiannya masih hak jamaah yang belum berangkat. Mereka punya hak walau pun kecil,”  tandasnya. (rol/Ram)

Sumber : Eramuslim

Related Posts:

  • Ketika Keberagaman Islam di Indonesia Menakjubkan London Ketika Keberagaman Islam di Indonesia Menakjubkan London 10Berita, LONDON -- Keberagaman umat Islam di Indonesia yang berasal dari Sabang, Aceh hingga Merauke, Papua dengan beragam budaya, bahasa, dan kuliner membuat warga d… Read More
  • Ini Gaya Berdakwah Punk Muslim Ini Gaya Berdakwah Punk Muslim 10Berita, JAKARTA -- Ada beberapa ke giatan yang secara rutin dilakukan Punk Muslim saat ini. Salah satunya adalah 'Pun kajian', yakni acara pengajian anakanak punk yang digelar setiap pekan. D… Read More
  • Banyak Negara Meminta Hafiz dari Indonesia Banyak Negara Meminta Hafiz dari Indonesia 10Berita, JAKARTA -- Kedutaan besar dari negara-negara di Eropa dan Asia banyak membutuhkan hafiz (penghafal Alquran) untuk dijadikan imam masjid di negara mereka. Mereka meminta ha… Read More
  • Punk Muslim: Dakwah itu Mengajak Bukan Menghakimi Punk Muslim: Dakwah itu Mengajak Bukan Menghakimi 10Berita, JAKARTA  -- Anggota Punk Muslim asal Surabaya Aditya Abdurrahman menuturkan, dakwah yang dilakukan komunitasnya lebih fokus pada mengajak daripada menghak… Read More
  • Seperti Apa Rupa Pohon Ghorqod?Seperti Apa Rupa Pohon Ghorqod? POHON Ghorqod memang dikenal sebagai pohonnya kaum Yahudi. Hal tersebut secara tegas dinyatakan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya mengenai peperangan hari akhir yang berbunyi: “Tidak ak… Read More