Ketika Ibnu Khaldun Memprediksi Hubungan Micin dengan Perilaku Masyarakat
10Berita, VETSIN atau micin sebagai bumbu pelezat makanan telah dikenal masyarakat luas. Namun tahukah Anda jika kehadiran micin ini sebenarnya sudah diprediksi oleh salah satu ilmuwan Islam terkemuka, Ibnu Khaldun.
Dalam salah satu bukunya yang terkenal ‘Al Muqaddimah,’ yang berbicara tentang peradaban dan masyarakat, disebutkan suatu ide bahwa terlalu banyak bumbu pada masakan dapat menurunkan daya pikir dan kerusakan intelektual.
Kajian ini bukanlah tentang kajian sains tentang bagaimana bumbu masak pada makanan, melainkan merupakan suatu kajian kritis pada perilaku masyarakat yang mengonsumsi terlalu banyak bumbu.
Dalam buku ini, Ibnu Khaldun menyampaikan tentang orang-orang yang gaya hidupnya mewah terlalu berfoya-foya sehingga menggunakan bumbu pada masakan secara berlebihan. Perlu dicatat bahwa pada masa Ibnu Khaldun, bumbu termasuk barang mewah.
Orang-orang ini menurut Ibnu Khaldun ini, relatif kurang banyak berfikir dan mengalami kerusakan intelektual karena hanya berfokus pada makanan dan gaya hidup mewah mereka.
Menurut Ibnu Khaldun, tidak perlu mencampurkan beragam bumbu masakan, membuat sebuah kerumitan yang tidak diperlukan hanya untuk memenuhi kebutuhan jasad untuk makan. Dalam pemikirannya, pengolahan makanan yang menggunakan bumbu secara berlebihan ini menyita pikiran, membuang-buang energi dan menghabiskan waktu.
Selaras dengan pemikiran Ibnu Khaldun, apa yang dilakukan generasi saat ini yaitu mementingkan bagaimana mereka hidup, sibuk dengan makanan, apalagi ditambah dengan keberadaan teknologi, membuat hidup mereka tidak lagi bersahaja.
Pemikiran mereka akan dipenuhi hanya dengan pemenuhan kebutuhan fisik saja, sehingga mengurangi pemikiran mereka tentang esensi hidup itu sendiri. Bahkan kemampuan intelektual mereka berkurang karena disibukkan dengan pemikiran semu belaka. []
SUMBER: HALALLIFESTYL, Islampos.