OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 22 Maret 2018

Qolbun Mayyit (Hati yang Mati), Apa Itu?

Qolbun Mayyit (Hati yang Mati), Apa Itu?

10Berita, HATI yang mati tak ubahnya seperti jasad yang tidak bernyawa. Kendati dicubit, dipukul bahkan diiris sekalipun, ia tidak akan merasakan apa-apa.

Bagi orang yang hatinya sudah mati, saat melakukan perbuatan baik atau buruk, dirasakannya sebagai hal yang biasa-biasa saja; tidak memiliki nilai sama sekali. Bahkan ia akan merasa bangga dengan masa lalunya yang selalu dipenuhi perbuatan buruk; mencuri, berzina, menipu dan sebagainya.

Kalaupun ia berbuat kebaikan sekecil apa pun, itu hanya akan membangkitkan rasa bangga diri, rindu pujian serta penuh ujub dan takabur.

Ciri utama pemilik Qolbun Mayyit adalah menolak kebenaran dari Allah Azza wa Jalla dan selalu gemar berlaku dzalim terhadap sesama.

“Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Tuhannya lalu ia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya kami telah meletakkan tutupan diatas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Dan kendatipun kami menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.” (QS. Al Kahfi [18]:57)

Dalam surat lain Allah Swt., berfirman: “Allah telah menutup hati dan pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutup; dan bagi mereka azab yang berat.” (QS. Al Baqarah [2]:7)

Dengan demikian, hati yang mati adalah yang mati tidak mengenal Tuhannya. Hati seperti  ini menurut Dr. Ahmad Faridh dalam bukunya Tazkiyah an Nufus, senantiasa berada dan berjalan bersama hawa nafsunya, walaupun itu dibenci dan dimurkai Allah Azza wa Jall. Ia sama sekali tidak peduli apakah Allah ridha kepadanyaatau tidak.

Pendek kata, ia telah berhamba kepada selain Allah. Bila mencintai sesuatu, ia membencinya karena hawa nafsunya dan bila membenci sesuatu, ia membencinya kerena hawa nafsunya. Begitu pula apabila ia menolak atau mencegah sesuatu. []

Sumber: Manajemen Qolbu Untuk Melejitkan Potensi/Abdullah Gymnastiar 2004/ Bandung: MQS Publik hingga,  Islampos.

Related Posts:

  • Indahnya Pemandangan Para Artis Bermajlis dengan Ustadz Abdul SomadIndahnya Pemandangan Para Artis Bermajlis dengan Ustadz Abdul Somad 10Berita, Akun instagram Ustadz Abdul Somad sudah kembali normal bisa diakses setelah sebelumnya pada Sabtu (24/2) malam tiba-tiba diblokir tanpa penjelasan… Read More
  • Hati-Hati Dengan Budaya Kuliner !!!Hati-Hati Dengan Budaya Kuliner !!! 10Berita – Menjadi istilah baru di Indonesia, kuliner kini menjelma sebagai sebuah kebiasaan masyarakat. Sehingga kini bertaburan pojok-pojok jajanan hingga cafe tempat hang out denga… Read More
  • Tentang GhoutaTentang Ghouta Ghouta Foto: Reteurs Tentang Ghouta Oleh: Ustadz Muhammad Rivaldy Abdullah 10Berita, KEMARIN saya berbincang dengan salah satu imigran Suriah yang menjadi pedagang kaki lima di Mesir. Ketika itu kebetulan saya… Read More
  • Seni Kaligrafi Utsmaniyah Bertahan Lima AbadSeni Kaligrafi Utsmaniyah Bertahan Lima Abad Dalam perkembangannya, muncul gaya-gaya seni kaligrafi lain. 10Berita ,  JAKARTA -- Berawal dari masa kejayaan Syekh Hamdullah, kaligrafi Turki Utsmani terus bertahan dalam r… Read More
  • Ternyata ini Pemaki FPI Yang Dilaporkan Tokoh Tionghoa Ke Bareskrim PolriTernyata ini Pemaki FPI Yang Dilaporkan Tokoh Tionghoa Ke Bareskrim Polri 10Berita, Tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharima telah resmi melaporkan pemilik akun Facebook atas nama Johnny Baan dan Leo Sadewo ke Bareskrim Polri. Kedu… Read More