Romo Syafi’i; Statement Tito Tidak Bisa Hapus Dugaan Penyerangan Orang Gila di Koordinir
10Berita – Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Syafi’i meyakini penyerangan terhadap ulama dan aktivis Islam di beberapa daerah beberapa waktu lalu ada yang mengkoordinir.
“Penyerangan ini pasti ada yang mengkoordinir. Kalau Kapolri belum menemukan siapa yang mengkoordinir, itu soal lain. Ya, bisa jadi dia jujur belum menemukan. Tetapi statemen Kapolri itu tidak menghapus stigma bahwa ini tidak ada yang mengkoordinir,” ungkapnya di depan Ruang Rapat Panja, Gedung Nusantara II, DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/03).
Alasan yang mendasari keyakinan itu, menurut Ketua Panja RUU Terorisme ini, kenapa yang diserang hanya tokoh agama dan semua penyerang orang gila. Para penyerang tidak memiliki sasaran lain.
“Dipastikan itu ada yang mengkoordinir tetapi kita tidak bisa mengatakan Kapolri bohong, bahwa dia belum menemukan, bisa saja. Tetapi bahwa statemen Kapolri belum menemukan itu tidak menafikan bahwa penyerangan ulama ini dikoordinir,” ungkapnya.
Kordinator dari penyerangan ulama ini disebutnya memiliki kepentingan, yang ingin dicapai. Pertama, imbuhnya, untuk mengadu domba supaya agar terjadi saling tuduh terhadap penyerangan tokoh dan ulama.
“Ini merupakan isu sensitif di Indonesia. Adu domba ini tujuannya adalah ingin chaos, dan ketika sudah terjadi chaos, dia ingin kedaulatan kita diambil alih,” ungkapnya.
Namun, siapa yang mengkoordinir, siapa perpanjangan tangan, dan di instansi mana para koordinator penyerangan ulama ini, Romo menyebut bahwa mungkin saja Kapolri jujur belum menemukannya.
“Tetapi kajian politik kajian sosiologi dan kajian hukum itu pasti ada yang mengkoordinir dengan tujuan tujuan yang jelas untuk membuat Indonesia chaos,” tukasnya. (ki/ram)
Sumber : Eramuslim