OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 06 Maret 2018

Tentara Rezim Suriah Bombardir Ghouta Timur dengan Bom Napalm

Tentara Rezim Suriah Bombardir Ghouta Timur dengan Bom Napalm


Foto: Alaraby

10Berita, SURIAH—Warga sipil di Ghouta Timur yang dikepung tentara rezim Suriah dilaporkan telah dibakar oleh serangan bom napalm. Akibat serangan ini, lebih banyak orang terbunuh dan terluka oleh aksi pemboman tentara rezim Suriah pada Sabtu (3/3/2018).

Lima warga sipil, termasuk seorang wanita dan anak-anak, tewas setelah pemboman rezim di kota-kota Muhammediyah dan Hammouriyeh, menurut sumber Omar Khatib kepada al-Araby al-Jadeed di wilayah kantong Ghouta Timur.

Seorang sumber dari pusat media Ghouta mengatakan kepada al-Araby al-Jadeed bahwa rezim Bashar al-Assad meluncurkan lebih dari 30 serangan udara di kota Douma pada Sabtu antara fajar hingga pukul 8.00. Secara kritis, serangan bom napalm ini telah melukai banyak warga sipil dan merusak bangunan.

Salah satu sumber mengatakan bahwa pesawat tempur rezim telah menjatuhkan bom napalm untuk membakar di kota Mesraba pada Sabtu malam dan pagi hari, yang menyebabkan banyak warga sipil menderita luka bakar.

Napalm  berasal dari bubuk yang dicampur dengan bensin (dalam beberapa bentuk). Napalm, juga disebut campuran bahan bakar firebomb, memiliki konsistensi seperti gel yang memungkinkannya menempel pada target.

Napalm sering digunakan dalam kombinasi dengan bensin atau bahan bakar jet untuk membuat bom dengan kulit terluar tipis yang mudah meledak dan menyala saat terkena benturan. Begitu dinyalakan, napalm bisa terbakar lebih dari 5.000 derajat Fahrenheit atau 2.760 derajat celcius. Jika terkena kulit, maka napalm bisa mengakibatkan luka bakar serius.

PBB telah melarang penggunaan napalm terhadap populasi sipil. Namun rezim Suriah terus menggunakan sejumlah senjata kimia untuk menyerang daerah yang dikuasai oposisi dan menguasainya.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, telah meminta Dewan Keamanan untuk membuat sebuah penyelidikan baru untuk menentukan siapa yang berada di balik serangan senjata kimia di Suriah. []

SUMBER: ALARABY, Islam pos

.