OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 09 April 2018

Gegara Ulah Partai Baru, Presiden Disarankan Minta Maaf ke Rusia

Gegara Ulah Partai Baru, Presiden Disarankan Minta Maaf ke Rusia

10Berita – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diimbau untuk minta maaf kepada Presiden Vladimir Putin dan Negara Rusia terkait pernyataan partai pendukungnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dianggap merendahkan pemerintahan negara tersebut.

“Sebaiknya Presiden Jokowi melakukan inisiatif, dan mengambil langkah elegan dengan menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Putin dan pemerintah Rusia,” ujar Pengamat Politik Igor Dirgantara di Jakarta, Senin (9/4)

Menurut dosen politik Universitas Jayabaya itu, langkah elegan seperti itu penting dilakukan pemerintahan Jokowi, karena salah satu petinggi partai pendukungnya telah menyampaikan pernyataan yang bernada fitnah dan merendahkan pemerintahan negara tersebut.

“Hubungan baik yang terjalin selama ini, antara Indonesia dan Rusia jangan sampai terganggu oleh elit politik yang tidak memahami pentingnya hubungan bilateral,” catus Igor.

Igor menjelaskan, hubungan kedua negara sudah berjalan sangat baik dan sudah mencapai usia lebih dari 65 tahun.

Menurutnya, Rusia adalah negara yang mendukung penuh pemerintah Jokowi, baik soal Poros Maritim, terorisme, narkoba, alutsista (modernisasi TNI), penenggelaman kapal asing pencuri ikan di wilayah Indonesia, dan sebagainya.  

Bahkan, di sela pertemuan Putin-Jokowi APEC di China 2014, misalnya, kedua negara telah sepakat meningkatkan kerjasama sosial, budaya, tehnologi, dan energi.

Presiden Jokowi dan Putin menegaskan pentingnya hubungan kedua negara tanpa ada akar masalah yang bisa merusak hubungan tersebut.

Saat ini, kata Igor, Putin sudah menjadwalkan untuk mengunjungi Indonesia pasca terpilih kembali sebagai Presiden Rusia 19 Maret 2018 lalu, menunggu pelantikan bulan Mei ini.

Kedatangan Putin ke Indonesia nanti dipastikan fokus kepada target peningkatan perdagangan bilateral di angka 5 milyar US Dollar.

“Indonesia membutuhkan Rusia tidak hanya soal pembelian alusista dan kenaikan investasi bilateral, tetapi juga dalam konteks Eurasian Economic Union, dimana Rusia adalah negara anggota yang berpengaruh dan dihormati,” kata Igor.

Igor yang juga Direktur SPIN menuturkan, semoga dengan adanya manuver diplomatik seperti itu, hubungan Indonesia-Rusia tidak terganggu.

“Yang tidak kalah penting lagi, sebaiknya Jokowi memanggil semua jajaran pimpinan partai pendukung, terutama PSI agar dalam berkomentar berdasarkan data-data, dan tidak ngawur, apalagi fitnah terhadap negara sahabat yang sejak awal kemerdekaan mendukung penuh NKRI” pesab Igor.

Seperti diketahui, pernyataan Ketua PSI Tsamara Amany yang menyinggung soal kondisi politik, kebebasan pers dan tingkat korupsi di Rusia, ditanggapi serius oleh pihak Rusia.

Media negeri beruang merah, Russia Beyond The Headline (RBTH), langsung meminta supaya Kedutaan Besar Rusia di Jakarta mengajak Tsamara berdiskusi.

Hal itu diketahui dari cuitan akun Twitter @RBTHIndonesia, pada Jumat (6/4/2018). Mereka menyatakan video pernyataan Tsamara sudah dibicarakan dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobyeva.

RBTH bahkan sudah meminta Kedubes Rusia di Jakarta mengundang Tsamara dalam acara jumpa pers pekan depan.

Menurut RBTH Indonesia, mereka sudah menyampaikan undangan dan mengontak Tsamara. (tsc)

Sumber : tsc,Eramuslim.com