OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 29 Mei 2018

Kritisi Gaji Besar Megawati, Priyo: Seharusnya Pemerintah Belajar pada Mahathir

Kritisi Gaji Besar Megawati, Priyo: Seharusnya Pemerintah Belajar pada Mahathir

10Berita, JAKARTA—Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso mengaku sangat kaget mengetahui Megawati Soekarno Putri selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) digaji Rp 112 juta per bulan.

Padahal, kata Priyo, gaji Presiden saja hanya menerima penghasilan sebesar Rp 62.740.030. Sedangkan Wakil Presiden setiap bulan hanya mendapat Rp 42.160.000.

“Dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya membaik ini, sungguh tidak elok memberi gaji pejabat sebesar itu,” ujar Priyo di Jakarta, Senin (28/5/2018).

Lebih lanjut ia menilai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi gaji besar kepada Megawati menjadi sangat paradoks jika dibandingkan dengan keputusan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang akan memotong gaji seluruh menteri kabinetnya sebesar 10 persen, pada 23 Mei 2018 lalu.

Di tengah situasi krisis ekonomi Malaysia yang juga terjerat hutang ribuan triliun, Mahathir mencoba mengatasi masalah finansial negaranya dengan memotong gaji. Sedangkan Indonesia yang juga terjerat hutang dan krisis finansial, malah memberi gaji sangat tinggi kepada Megawati dan BPIP lainnya.

Jika dibandingkan dengan keberanian Mahathir itu, harusnya Indonesia malu terhadap keputusan pemerintahan Presiden Jokowi mengenai gaji Megawati sebesar Rp 112 juta per bulan.

“Harusnya, kita bisa belajar dari Mahathir yang berani memotong gaji para menterinya untuk urunan bayar hutang luar negeri,” imbuh Priyo. []

SUMBER: Suara,  Islampos.