OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 17 Juni 2018

China "Deklarasikan" Perang Melawan AS

China "Deklarasikan" Perang Melawan AS

Bendera Amerika Serikat (Kirir) berdampingan dengan Bendera kebangsaan China

10Berita, Washington - Beijing memberlakukan tarif dengan skala dan kekuatan yang sama kepada Amerika Serikat (AS). Itu disampaikan beberapa menit setelah AS mengumukan tarif 25 persen untuk produk Beijing.

"China tidak mau melakukan perang dagang, tetapi pihak China tidak punya pilihan selain sangat menentang ini, karena perilaku rabun Amerika Serikat yang akan merugikan kedua belah pihak," menurut laman Kementerian Perdagangan China.

Jauh sebelumnya, Juru Bicara Departemen Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan kepada wartawan bahwa Beijing akan melawan tindakan Washington.

"Jika pihak AS mengadopsi langkah-langkah proteksionisme sepihak dan merusak kepentingan China, maka kami akan segera menanggapi, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah kami sendiri," kata Geng.

Pada Jumat (15/6) waktu setempat, Gedung Putih mengumumkan tarif 25 persen pada barang China senilai USD50 miliar lebih dari praktik perdagangan yang mereka sebut tidak adil. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan hubungan dagang AS dengan China tidak lagi berkelanjutan.

"Persahabatan besar saya dengan Presiden (Xi Jinping) Tiongkok dan hubungan negara kami dengan Tiongkok sangat penting bagi saya. Tetapi, perdagangan antar bangsa kami, bagaimanapun, sangat tidak adil, untuk waktu yang sangat lama," kata Trump, dikutip dari The Guardian, Sabtu (16/6).

"Amerika Serikat tidak bisa lagi mentoleransi kehilangan teknologi dan kekayaan intelektual kami melalui praktik ekonomi yang tidak adil," sambungnya.

Pada Jumat, Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) mengeluarkan daftar produk yang kemungkina akan dikenai tarif di antaranya yang menggunakan label, "Made in China2025".

USTR mengatakan impor senilai USD34 miliar dari China meliputi ruang angkasa, mobil, teknologi komunikasi, material baru dan robotik akan dikenakan tarif mulai 6 Juli. Sementara, impor senilai USD16 miliar lainnya sedang dalam peninjauan.

Sumber : jjrnas