Tokoh PDIP Ancam Ratakan Kantor Media dengan Tanah, Sudirman Said Tegaskan Pers Tak Boleh Takut
Cagub Jateng, Sudirman Said (tengah), saat berada di Tegal, Jumat (1/6 - 2018). (Semarangpos.com/tim media Sudirman Said)
10Berita , SEMARANG – Anggota DPR dari Fraksi PDIP mengancam akan meratakan dengan tanah kantor media massa di Jateng yang mengkritik gaji pimpinan BPIP. Calon gubernur Jateng Sudirman Said meminta pers untuk tidak takut.
Calon gubernur nomor urut dua dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) atau tepatnya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng), Sudirman Said, menilai intimidasi dengan kekerasan merupakan indikasi rendahnya moral dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kelima.
Pernyataan itu disampaikan Sudirman menanggapi ucapan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Bambang Wuryanto, yang menyatakan akan meratakan dengan tanah kantor media massa di Jateng yang mengkritik gaji pimpinan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP).
Menurut Pak Dirman, Pancasila yang menjadi ideologi negara mengajarkan musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan masalah. Bukan dengan kekerasan dan menebar-nebar ancaman.
“Apalagi jika ancaman itu diucapkan seorang pemimpin. Pemimpin semestinya bersikap bijak. Mencari solusi terbaik. Bukan malah memanasi orang-orang yang dipimpin,” ujar Sudirman dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Jumat (1/6/2018).
Sebelumnya, diberitakan beberapa media online nasional, Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jateng menyatakan bahwa kantor media massa di Jateng bakal rata dengan tanah jika mengkritik gaji pimpinan BPIP, yang juga Ketua Umum DPP PDIP.
Pernyataan itu disampaikan Bambang kepada awak media massa di kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (31/5/2018), menanggapi insiden yang terjadi di Kantor Radar Bogor. Kantor Radar Bogor didatangi massa PDIP, Rabu (30/5/2018), setelah memberitakan gaji Megawati sebagai pimpinan BPIP dengan judul “Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp112 Juta”.
“Kalau pemberitaan kayak begitu, Radar Bogor memberitakan kayak gitu di Jawa Tengah, saya khawatir itu kantornya rata dengan tanah. Kenapa begitu? Karena Megawati Soekarnoputri bagi PDIP bukan sekadar ketum,” ujar Bambang dikutip dari laman berita okezone.com.
Sudirman berharap peristiwa yang dialami Radar Bogor tak membuat insan media menjadi takut menyampaikan kritik dan kebenaran, karena masyarakat membutuhkan pers yang berani menyuarakan hati nurani.
"Kalau pers menjadi takut menyampaikan kritik, itu tanda-tanda demokrasi kurang sehat. Demokrasi dalam bahaya," ujar pasangan Ida Fauziyah di pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018.
Sumber : Solopos