OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 26 Juli 2018

Akan Dipercantik Hujan Meteor, Gerhana Bulan Total atau Blood Moon Dapat Disaksikan di 5 Daerah Ini

Akan Dipercantik Hujan Meteor, Gerhana Bulan Total atau Blood Moon Dapat Disaksikan di 5 Daerah Ini

10Berita - Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masyarakat Indonesia kembali akan menyaksikan fenomena gerhana bulan Total atau Blood Moon pada 28 Juli 2018 mendatang.

Dilansir dari Tribun Manado dalam artikel berjudul "Fenomena gerhana bulan Terlama 28 Juli 2018, Saksikan di 5 Daerah Ini", durasi gerhana bulan total itu akan berlangsung mulai pukul 00.13 WIB hingga 06.30 WIB.

Pada Tabel di bawah ditampilkan waktu yang berkesesuaian dengan fase-fase gerhana bulan total atau Blood Moon 28 Juli 2018 mendatang.

Dari tabel di atas, dapat diketahui juga bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) ke Gerhana berakhir (P4) adalah 6 jam 17,3 menit.

Adapun durasi dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4) berlangsung selama 3 jam 55,2 menit.

Sementara itu durasi totalitas, yaitu dari fase Gerhana Total mulai (U2) hingga Gerhana Total berakhir (U3), berlangsung selama 1 jam 43,6 menit.

Semakin ke arah Barat, pengamat akan memiliki kesempatan untuk mengamati keseluruhan fase-fase pada gerhana bulanTotal 28 Juli 2018.

Seluruh fase gerhana akan teramati di lima daerah di Indonesia di antaranya Bengkulu bagian Utara, Riau bagian Barat, sebagian besar Sumatera Barat dan Sumatera Utara, serta Aceh.

Gerhana bulan total itu nantinya, akan menjadi gerhana bulan terlama yang pernah terjadi sepanjang abad 21

"Yang mengontrol durasi gerhana bulanadalah posisi bulan saat melewati bayangan Bumi," kata Petro kepada Space.com.

Bagian paling gelap dari Bayangan Bumi disebut umbra. Anda dapat membayangkan umbra sebagai kerucut yang memanjang dari Bumi ke arah yang berlawanan dengan matahari,
Petro menjelaskan.

"Bulan bisa merambat melalui kerucut, atau menembus tengah. Itu [tengah] membuat gerhana berdurasi lebih panjang," katanya.

"Kali ini, bulannya melewati lebih dekat ke pusat kerucut itu, dan karena itulah sedikit lebih lama daripada gerhana yang kami alami pada bulan Januari,"

Selain itu, bulan akan berada di titik yang lebih jauh dari Bumi sehingga membuatnya berubah kemerahan.

Di Amerika Utara, fenomena gerhana bulantotal atau Blood Moon, tak akan terlihat jika menggunakan mata telanjang.

Mereka harus melihat siaran Blood Moonmelalui webcast.

Sementara itu, masyarakat di wilayah Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Samudera Hindi, dapat melihat fenomena tersebut secara langsung.

Empat keistimewaan Total atau tahun ini

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Negara (LAPAN), memberikan keterangan, pada fenomena Blood Moon nanti, terdapat empat keistimewaan dibanding dengan yang telah terjadi sebelumnya.

Pertama, gerhana bulan total ini akan membuat bulan tampak berwarna merah.

Kedua, fenomena Blood Moon akan berlangsung lama.

Ketiga, tak hanya fenomena Blood Moon yang dapat disaksikan, menurut keterangan LAPAN, masyarakat pun dapat melihat planet Mars yang akan berwarna merah pada momen itu.

Hal tersebut dikarenakan ada fenomena oposisi Mars yang terjadi di waktu berdekatan.

“Jadi berdekatan mereka (fenomena gerhana bulan dan oposisi Mars). Jadi saat gerhana, yang merah ada dua. Bulannya tampak merah, Mars juga ada tampak terang kecil tapi
jelas sekali warnanya merah,” kata peneliti LAPAN, Rhorom Priyatikanto, dikutip dari laman lapan.go.id.

Keempat, fenomena Blood Moon nantinya akan dipercantik pula dengan hujan meteor. (*)

 Sumber : TRIBUNJATENG.COM