Ali Ngabalin Minta Karni Ilyas Usir Rocky Gerung, Suryo Prabowo: Lebih Galak dari Tuannya
10Berita, Mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia, Suryo Prabowo turut menanggapi perdebatan antara Ali Ngabalin dan Rocky Gerung dalam acara 'Indonesia Lawyer Club (ILC)' yang disiarkan oleh tvOne.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan Suryo melalui akun Twitter, @marierteman, yang diunggah pada Rabu (18/7/2018).
Dalam cuitannya, Suryo Prabowo menautkan sebuah potongan video acara ILC yang tayang pada Selasa (17/7/2018).
Dari video tersebut, Staf Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, terlibat adu mulut dengan mantan dosen Universitas Indonesia, Rocky Gerung.
Ali Ngabalin tampak memotong omongan Rocky Gerung.
Ia bahkan meminta Karni Ilyas mengusir Rocky Gerung dari studio ILC.
"Anda keluar dong dari sini, Bang Karni bilang..." kata Ngabalin yang langsung dipotong oleh Karni Ilyas.
"Enggak! Anda kok jadi berkuasa di sini (Ngabalin)?" balas Karni Ilyas.
Sementara itu, Rocky Gerung tertawa mendengar perkataan Ali Ngabalin.
Menanggapi video tersebut, Suryo Prabowo menyebut tidak aneh, apabila Ali Ngabalin lebih galak dari atasannya.
"Gak ANEH, kalau lebih galak dari tuannya," tulis akun @marierteman.
Dikutip akun YouTube ILC, Rocky Gerung awalnya menyinggung soal divestasi saham Freeport.
"Apakah saudara yang dari Inalum bisa menjawab pertanyaan tentang kemungkinan Inalum menyetujui proposal 2 kali 10 tahun itu?
Karena itu adalah sumber pendapatan korporasi itu, enggak usah dijawab, karena memang Anda (perwakilan Inalum) enggak boleh jawab itu, karena Anda gak ngerti itu," kata Rocky Gerung.
Omongan Rocky Gerung ini kemudian langsung dipotong oleh Ngabalin yang tidak terima karena Rocky Gerung melarang orang menjawab.
"Jangan begitu sebagai ilmuan, Anda intelektual, hati-hati lho, pilihan katamu tidak bagus," kata Ngabalin.
Situasi semakin memanas karena Fahri Hamzah membela Rocky Gerung dan meminta agar Rocky Gerung diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan.
"Ini bukan soal pilihan kata, ini soal fungsi seseorang di dalam suatu isu yang fundamental," jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyebut Head of Corporate Communication PT Inalum, Rendy Witoelar tidak cukup kuat untuk mewakili korporasi.
"Demikian pula saudara Ngabalin, dia tidak cukup kuat untuk mewakili pikiran negara, karena fungsinya itu terbatas.
Diutus untuk mengucapkan public relation, konferensi pers oh cocok itu.
Tapi untuk hal-hal yang ada hitungan kalkulasi ada asumsi di belakang itu misalnya 'kenapa Rio Tinto bikin konferensi pers mengatakan itu tidak mengikat?' pertanyaan itu misalnya you gakbisa jawab? Gak mungkin you bisa jawab!," kata Rocky Gerung.
Menanggapi hal itu, Ngabalin mengaku bisa menjawab karena ia adalah representasi dari pemerintah.
Setelah sujumlah perdebatan, Rendy Witoelar akhirnya memberikan klarifikasi mengenai perpanjangan 2 kali 10 tahun.
"Masalah perpanjangan 2 kali 10 itu, itu adalah ranah regulator, tapi apasalahnya tidak diberikan? Toh Inalum 51 persen di situ. BUMN, jadi apa salahnya tidak diberikan fasilitas itu juga? Saya tidak melihat ada masalah di situ," kata Rendy.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini.
Sumber : opini-bangsa.com, tribunnews.com