OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 22 Juli 2018

Wow Medan, Ribuan Massa Hadiri Deklarasi 2019 Ganti Presiden

Wow Medan, Ribuan Massa Hadiri Deklarasi 2019 Ganti Presiden

10Berita Warga Medan sepertinya sudah siap dan antusias menyambut Pilpres 2019 untuk memilih presiden baru. Antusiasme dan kesiapan warga Medan, Sumatera Utara, untuk memilih presiden baru terlihat dari kehadiran ribuan massa yang datang untuk deklarasi “2019 Ganti Presiden.

Ribuan massa, bahkan ada yang menyebut ratusan ribu massa hadir pada aksi deklarasi Akbar gerakan nasional, sejak Minggu (22/7/2018), di depan masjid raya Al Mashun, Jalan Sisimangaraja Medan, yang mengatasnamakan kelompok “2019 Ganti Presiden”.

Dari pukul 09.00 WIB, ribuan massa aksi yang terdiri dari kaum pria dan wanita dengan dilengkapi atribut bendera mini bertuliskan ‘2019 Ganti Presiden’ sudah memadati jalanan Sisimangaraja. Selain itu juga terlihat sejumlah massa aksi juga membentangkan spanduk berukuran 6×8 meter dengan bertuliskan “2019 Ganti Presiden”.

Deklarasi “2019 Ganti Presiden” tersebut dihadiri oleh ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, anggota DPD RI Iskandar Batubara dan Neno Warisman.

Dalam deklarasi tersebut, sejumlah orasi disampaikan oleh massa aksi yang mengingatkan janji-janji politik saat Pilpres 2014 yang disampaikan Jokowi yang tak juga terealisasi. Selain itu, pada pemilihan presiden 2019, dihimbau untuk tidak mendukung partai politik, yang tidak mendukung kepentingan rakyat umat islam.

Anggota DPD RI Dapil Sumut, Dedi Iskandar Batubara menilai, jika sampai hari ini janji pemimpin banyak yang tidak terealisasi. Seperti janji pemerintah yang menyediakan 10 juta lapangan kerja bagi kaum pribumi tidak terealisasi. Menurut Dedi Iskandar, faktanya yang diberikan lapangan pekerjaan merupakan para tenaga kerja asing.

Baca juga: Makin Populer dan Disukai, #2019GantiPresiden jadi Batu Sandungan Jokowi

“Katanya kalo terpilih menjadi kepala negara, Indonesia tidak akan berhutang ke luar negeri. Sementara 5 triliun hutang 2017, lebih besar dari zaman orde baru dan zaman sebelumnya. Kemudian pendidikan diutamakan, ternyata pembangunan infrastruktur dengan hutang – hutang. Makanya tahun 2019 ganti….,” disambut kalimat “presiden” oleh ribuan massa aksi.

Sementara itu, Salman Alfarisi yang merupakan tokoh agama di Medan, mengatakan bahwa pada Pilpres 2019 dirinya mengajak agar memilih pemimpin yang mendukung kepentingan rakyat Indonesia secara utuh.

Selanjutnya, Ustad Abdul Latief dalam Tausiyahnya menyampaikan bahwa di negeri ini telah lahir generasi baru yang tidak takut celaan orang dan mencintai republik Indonesia. Ustaz Abdul Latief juga menyampaikan bahwa dari Sumut, tag line ganti presiden 2019 akan dideklarasikan hari ini. Ustaz Abdul Latief juga yakin bahwa martabat kaum muslim tahun 2019 tidak akan dizolimi seperti sekarang ini.

Dalam orasi massa aksi lainnya juga disampaikan kritikan dari sejumlah program Jokowi yang tidak memberikan solusi baik atas sejumlah masalah yang terjadi di negeri ini. Ajaran Islam saat ini sedang diusik oleh sekelompok orang. Mulai dari sertifikasi ustad dan sejumlah ustad tidak boleh ceramah. Ini sejumlah dinamika politik di negeri kita. Islam di kriminalitas dan ditangkap. Ustad yang ceramah dicurigai.

Selain deklarasi 2019 Ganti Presiden, deklarasi tandingan juga dilakukan oleh massa aksi yang mengatasnamakan “relawan Jokowi” di depan pintu gerbang luar istana Maimun, jalan Brigjen Katamso, Medan. Dalam orasinya mereka komitmen bahwa presiden 2019 tetap Jokowi.

Sumber : Ngelmu.co