Ini Loh Lama Waktu yang Ideal untuk Berlibur, Menurut Para Ahli!
10Berita, Kegiatan berlibur selalu jadi hal yang dinanti-nanti oleh semua orang, terutama mereka yang berprofesi sebagai pekerja kantoran. Kesibukan di tempat kerja, tak jarang menimbulkan stres dan rasa tertekan. Jika tidak mampu diatasi dengan baik bukan tidak mungkin hal ini akan membuat Anda mengalami stres berkepanjangan hingga sulit bekerja secara produktif. Nah untuk mengembalikan pikiran agar lebih segar, memilih cuti dan pergi berlibur selalu jadi pilihan terbaik. Namun, tak sekadar lari dari rutinitas pekerjaan saja. Berapa lama waktu yang Anda pilih untuk berlibur juga bisa jadi penentu sukses tidaknya liburan, loh. Agar Anda tidak lagi mengalami post-vacation blues, yuk ketahui berapa lama waktu yang sebaiknya dipilih jika Anda ingin mendapatkan manfaat berlibur secara maksimal!
Ssst, Berliburlah Lebih dari Seminggu
Berdasarkan sebuah penelitian yang dibuat oleh Journal of Happiness Studies, diketahui jika waktu ideal untuk berlibur adalah 8 hari. Menurut penelitian ini, para wisatawan yang tengah berlibur umumnya akan mengalami kebahagiaan di hari-hari pertama liburan dan rasa ini akan memuncak di hari ke-8.
Dikutip dari The Times-Picayune, alasan 8 hari disebut sebagai waktu yang ideal karena para wisatawan memiliki waktu yang cukup di mana mereka dapat beradaptasi dengan rutinitas santai di tempat liburan, sambil melupakan rutinitas pekerjaan yang biasa dilakukan. Setelah lewat seminggu biasanya para wisatawan akan memiliki kualitas tidur yang lebih baik dan panjang sehingga memberi efek positif di mana mereka akan berakitivitas secara maksimal di siang hari. Nah, melewati hari ke-8 efek positif berlibur akan terasa hingga mampu memengaruhi pikiran serta tubuh.
Namun sayangnya hal ini tidak akan memberi efek permanen. Menurut penelitian, bukan tidak mungkin efek ini hanya akan dirasakan tubuh selama seminggu setelah Anda pulang berlibur. Karena saat kembali pada realitas hidup dan rutinitas kantor, otak akan dengan cepat beradaptasi dan kembali berganti menjadi ‘mode kerja‘.
Di luar efeknya yang sementara, liburan tetap memiliki pengaruh positif loh, karena setidaknya selepas liburan jam tidur akan menjadi lebih teratur dan berkualitas. Hal ini tentu bisa memberi manfaat yang lebih lama dari seminggu, asalkan Anda memiliki manajemen waktu yang baik dan berkomitmen untuk mempertahankannya.
Jika setelah melalui berbagai rutinitas pekerjaan tubuh dan pikiran kembali merasa lelah dan stres, maka Anda juga tak perlu ragu untuk kembali merencanakan liburan. Karena menurut para peneliti, mempertanyakan mengapa seseorang perlu untuk rutin berlibur, sama halnya dengan mempertanyakan mengapa seseorang harus tidur jika nantinya tubuh akan kembali merasa lelah. Jadi, yuk mulai atur rencana liburan Anda!
Sumber : UC News, Journal.sociolla
