Kasus Meiliana Tidak Sesederhana Minta Suara Azan Dikecilkan
10Berita , Jakarta- Ketua Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama MUI, Dr Yusnar Yusuf menegaskan bahwa permasalahan Meiliana tidak sesederhana pada permintaan untuk mengecilkan suara azan. Sebab, Meiliana berkali-kali ke masjid dengan marah-marah saat meminta suara azan dikecilkan.
“Coba lihat kronologis sejak awal. Tidak sesederhana hanya minta mic dikecilkan. Dia datang ke masjid tidak sekali dua kali, dan lebih dari tiga kali dan marah marah supaya azan dipelankan. Ini lah yang bikin resah,” katanya saat dihubungi Kiblat.net pada Jumat (24/08/2018).
“Bagaimana jika orang datang ke rumahnya dengan tidak sopan, trus kita bilang, kau jangan di sini bakar-bakar menyan, pasti dia marah,” sambung pria yang juga Dosen di Universitas Djuanda ini.
Bahkan, kata dia, dahulu Meiliana bersama umat Islam Tanjung Balai sempat dimediasi oleh Kepolisian. Namun, ternyata Meiliana menolak untuk berdamai dan melawan.
“Meiliana sempat dibawa ke Polres untuk damai, banyak orang masjid. Tapi dia (Meiliana.red) tidak mau, dia malah melawan,” tegas ulama asal Medan ini.
Ia menegaskan bahwa selama ini umat Islam Melayu tidak pernah ada masalah dengan umat beragama lain. Menurutnya, kasus Meiliana adalah kasus yang pertama.
“Abad 11 Islam masuk, tidak ada yang memprotes azan, sampai peristiwa Meliani. Dan umat Islam di situ sebenarnya sangat toleran dan sangat menjaga persaudaraan,” tandasanya.
Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: Izhar Zulfikar
Sumber : Kiblat.