OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 27 Agustus 2018

Rayakan Hari Pertempuran Malagirt ke-947, Erdogan Bicara Kejayaan Islam

Rayakan Hari Pertempuran Malagirt ke-947, Erdogan Bicara Kejayaan Islam

10Berita, ANKARA () – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Ahad (26/8/2018) bahwa “yang menjadi ancaman mereka” bukanlah tentang dirinya dan partainya tetapi “Turki dan Islam”.

Berbicara di provinsi timur Mus pada sebuah upacara yang menandai ulang tahun Pertempuran Malazgirt ke-947, Erdogan menekankan bahwa keamanan Turki tidak terbatas pada perbatasannya, menambahkan bahwa keamanan dimulai kapan pun ada saudara Muslim yang terancam.

“Jadi, kita harus kuat dalam politik, diplomasi, ekonomi, perdagangan, dan teknologi. Jika tidak, semisal kita tidak memiliki tanah air dan geografi ini, mereka tidak akan memberi kita satu hari pun untuk hidup di dunia ini,” kata Erdogan.

“Jika kita menunjukkan sedikit tanda kelemahan, atau merasakan situasi dengan cara itu, kamu akan melihat mereka akan datang kepada kita seperti gagak berkerudung.”

Menunjuk pada “beberapa orang yang tidak waspada di antara kita” yang menurut Erdogan menganggap bahwa masalah ini adalah tentang presiden atau dirinya sendiri dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa.

“Tidak, masalahnya adalah tentang Turki. Isunya adalah tentang Islam, yang mereka simboliskan dengan bangsa kita,” katanya.

Memuji kemenangan Turki di Anatolia hampir satu milenium lalu, Erdogan mengatakan Pertempuran Malazgirt (Manzikert) membuka jalan ke Eropa untuk Turki.

Seljuk Turks yang dipimpin oleh Sultan Alparslan dalam Pertempuran Malazgirt pada 26 Agustus 1071 berhasil mengalahkan tentara Bizantium dan membuka Anatolia untuk didominasi Turki.

Menggambarkan Anatolia sebagai tonggak masa depan kemanusiaan, Erdogan mengatakan: “Jika Anatolia jatuh, baik Timur Tengah maupun Afrika, Asia Tengah, Balkan, atau Kaukasus tidak akan tetap ada.”

Presiden juga meminta pemuda Turki untuk mengambil kepemilikan warisan berusia berabad-abad di negara itu.

“Tidak hanya kami yang menang di [Pertempuran] Malazgirt, kami juga menunjukkan kepada seluruh dunia bangsa yang seperti apa kita ini. Wahai para pemuda! Lindungi warisan yang lahir di masa lalu, bergerak majulah ke masa depan,” kata Erdogan.

Presiden juga mengatakan semangat Malazgirt adalah kunci untuk masa lalu, serta masa depan, mengacu khususnya pada tujuan-target Turki untuk tahun 2023.

“Turki memikul tanggung jawab peradaban besar, sejarah besar dan kemanusiaan yang hebat … Saya mengharapkan Anda, [kaum muda] untuk bertindak juga di bidang apa pun yang Anda pilih,” kata Erdogan.

Ketua Parlemen Turki dan mantan Perdana Menteri Binali Yildirim juga menghadiri acara ini.

Selama pidatonya, Yildirim mengecam mereka yang mencoba menghancurkan persatuan Turki, dan mengatakan: “Mereka tidak akan pernah bisa mencapai ini (menghancurkan persatuan Turki).”

“Di Turki, upaya kudeta ekonomi atau upaya kudeta seperti yang dilakukan pada 15 Juli oleh pengkhianat tidak pernah membuahkan hasil, juga tidak akan berhasil [di masa depan].”

Turki dan Perancis Kerja sama Hadapi AS

Mengacu pada administrasi Washington, Yildirim menyerukan upaya baru untuk menormalkan hubungan.

Juga berbicara pada upacara tersebut, lepala Partai Gerakan Nasionalis Turki (MHP) Devlet Bahceli, menarik kesejajaran antara kejadian saat ini dan peristiwa selama era Byzantium.

“Inspirasi bagi mereka yang secara brutal melakukan fiksi operasi politik dan ekonomi didorong oleh provokasi Byzantium,” kata Bahceli.

“Permainan valuta asing dan kurs asing adalah metode Bizantium.”

Ketegangan politik antara Ankara dan Washington telah memicu kekhawatiran di pasar awal bulan ini, setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menggunakan tekanan ekonomi atas penahanan seorang pendeta Amerika yang menghadapi tuduhan terkait terorisme di Turki.

Lira Turki menurun tetapi berhasil pulih baru-baru ini, setelah pesan positif dari ibu kota Eropa dan keputusan Qatar untuk menginvestasikan $ 15 miliar di Turki.

Sumber : Voa-islam.com