Intelijen Asing Serang Prabowo dan SBY? Benang Merah Ditemukan dan Terhubung ke Sini?
10Berita, JAKARTA Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah keluarkan pernyataan bahwa dia siap dipenjara jika tuduhan atau fitnah media dan wartawan asing ke dirinya benar soal Century. Tapi, dari pernyataan SBY itu, politisi Demokrat seperti ingin kembali mengingatkan disebutnya nama Ketum PDIP, Megawati Sukarnoputri di kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
“Tangkap dan Penjarakan saya jika fitnah itu benar. Ujar SBY. Tuduhan Asian Sentinel kepada SBY hanya mengedepankan halusinasi sebagai bukti-bukti tulisan. Menghubungkan sebuah fakta yang tidak berhubungan dengan SBY.
Sementara itu publik lupa nama Megawati disebut di persidangan BLBI,” cuitannya, belum lama ini.
Antara Isu dan Fakta, kata dia mengawali tulisannya di akun Twitter pribadi, mengatakan bahwa Demokrat membantah keras tuduhan Asian Sentinel yang secara serampangan, brutal dan barbar dalam membentuk isu untuk menyerang SBY dan Demokrat.
Benang merahnya sudah mulai terhubung dengan siapa-siapa mereka ini komunikasi di dalam negeri.“
Pemilu 2019 pun menurut dia berpotensi menciptakan Indonesia yang semakin tidak berdaulat. “Saat ini kedaulatan kita didegradasi kepemimpinan yang lemah.
Dugaan keterlibatan asing dan atau operasi intelijen asing untuk mengalahkan @prabowo dalam pilpres nanti dengan menyerang @SBYudhoyono sangat bisa dirasa.”
Tuduhan Asian Sentinel kepada SBY dan Demokrat menurut dia patut diduga adalah bagian dari sebuah operasi yang MELIBATKAN PIHAK ASING untuk mengalahkan Prabowo pada pilpres 2019, dengan merusak menghancurkan nama SBY yang mendukung Prabowo.
Sehingga ini menurut dia sinyal kuat tergadainya kedaulatan bangsa. “Seperti Pemilu Amerika yang kemudian diduga melibatkan intelijen dari negara lain untuk memenangkan Trump pada pilpres.
Demikian pulalah dugaan sekarang terhadap operasi penghancuran nama @SBYudhoyono agar @prabowo bisa dikalahkan.”
Keterlibatan orang-orang Asia Sentinel menyerang SBY untuk kalahkan Prabowo menurut dia terhubung jelas dari rekam jejak salah satunya di Indonesia.
Bertahun-tahun di Indonesia dan pernah bekerja di salah satu group media yang sekarang terafiliasi sebagai pendukung petahana membuat kita patut curiga.
“Siapapun anak bangsa ini, yang masih cinta INDONESIA YANG BERDAULAT, kecuali para penghianat dan bermental penghianat kepada NKRI, kita harus lawan upaya pelibatan operasi asing atau intelijen asing dalam pemilu 2019.
Kita tdk mau hasil pemilu yang membawa bangsa menjadi kacung asing.” (Robi/)
Sumber : voa-islam.com