OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 20 September 2018

Masyarakat Riau Tolak Semua Kegiatan GP Ansor dan Banser

Masyarakat Riau Tolak Semua Kegiatan GP Ansor dan Banser

Masyarakat Riau juga menolak acara yang akan dihadiri Ketua Umum GP Ansor KH Yaqut Cholil Qaumas di Tanah Melayu Riau.

10Berita – Masyarakat Riau menyatakan penolakannya terhadap semua kegiatan Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di tanah Melayu Riau.

“Sesuai dengan pernyataan sikap dari masyarakat Kabupaten Siak khususnya, masyarakat Riau umumnya, menolak dengan tegas seluruh kegiatan GP Ansor dan Banser di Bumi Melayu Riau,” ujar Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak Wan Saiddi di Siak, Rabu (19/09/2018) dalam pernyataan sikapnya diperoleh hidayatullah.com, Kamis (20/09/2018).

Secara khusus, masyarakat Riau menolak kegiatan Kirab Satu Negeri Dzikir Kebangsaan yang digagas GP Ansor di daerah yang berjuluk “Negeri Istana” itu pada Sabtu (22/09/2018).

Penolakan Kirab Satu Negeri Dzikir Kebangsaan di Bumi Lancang Kuning disepakati LAMR Kabupaten Siak, bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat yang ada di wilayah setempat.

“Dengan ini kami LAMR Kabupaten Siak, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda menolak semua kegiatan GP Ansor dan Banser yaitu ‘Dzikir Kebangsaan’,” ujarnya lagi.

Pernyataan sikap atas penolakan itu karena telah beredarnya kabar terkait pelaksanaan Dzikir Kebangsaan dipimpin langsung oleh Ketua Perwakilan Wilayah GP Ansor Provinsi Riau, Purwaji, yang juga digadang-gadang akan dihadiri oleh Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas dengan penceramah Gus Fariz Al Haq.

Selain menggelar Kirab Satu Negeri Dzikir Kebangsaan yang bertemakan “Munajat Untuk Kedamaian Indonesia”, Antara Riaumelaporkan, GP Ansor juga akan mengadakan pawai Merah Putih, Apel Kesetiaan NKRI, Festifal Budaya Nusantara yang dalam rencananya akan digelar di depan lapangan Istana Siak.

Diketahui penolakan terhadap Ansor dan Banser tersebut dampak dari aksi persekusi, pengadangan, dan penolakan terhadap dai kondang Ustadz Abdul Somad (UAS).

Beberapa waktu lalu, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau memberikan gelar kehormatan bagi UAS dengan gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara, Selasa (20/02/2018).*

Sumber : Hidayatullah.com