Ekonom AS Sebut Ocehan Jokowi Omong Kosong! Perkataan Mantan Jenderal Ini Jadi Kenyataan?
10Berita, Tidak hanya dari dalam negeri, kondisi ekonomi Indonesia ternyata juga sangat menarik dan menjadi pusat perhatian bagi para ekonom kelas dunia. Memang, akhir-akhir ini rupiah terlihat terseok-seok dan tergerus dalam menghadapi kuatnya dolar Amerika, namun hal tersebut ternyata tak dialami oleh Indonesia saja dan negara lainnya juga berada dalam trend yang sama. Setidaknya, begitulah pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Menurut Jokowi, adanya perang dagang antara AS dengan kekuatan ekonomi yang ada di Asia telah menjadi pmicu melemahnya Rupiah. Selain itu, faktor-faktor eksternal lainnya seperti kenaikan suku bunga The Fed serta krisis ekonomi yang melanda Turki dan Argentina juga telah memiliki andil dalam melemahnya nilai tukar Rupiah. Jokowi juga menambahkan bahwa yang paling penting bagi Indonesia saat ini adalah waspada dan harus lebih berhati-hati lagi.
Pernyataan yang dilontarkan Jokowi tersebut nampaknya berhasil memicu respon dari salah satu ekonom asal AS, Steve Hanke. Dalam akun Twitter pribadinya @steve_hanke, Stave berpendapat bahwa alasan Jokowi yang menyatakan bahwa pelemahan nilai Rupiah, yang mencapai titik terendahnya dalam 20 tahun terakhir, akibat faktor dari luar adalah sebuah omong kosong.
Steve juga menambahkan bahwa jika saja IMF dan AS tidak berencana untuk menggulingkan Soeharto pada 20 tahun silam, Indonesia menurutnya akan memiliki nilai tukar rupiah yang sehat. Pernyataan dari Steve ini seolah menjawab kekhawatiran mantan Jenderal sekaligus Panglima TNI, Djoko Santoso.
Pada acara peringatan ulang tahunnya yang ke- 66 di Cipayung, Jakarta Timur, pada hari Sabtu (8/9/2018), Joko melontarkan sebuah pernyataan yang cukup membuat rakyat Indoneisa terkesima dibuatnya. Menurut Djoko, ancaman terbesar yang sedang dihadapi oleh Indonesia sekarang bukanlah ancaman dari kekuatan militer. Meskipun begitu, ancaman ini dinilai Djoko sangat berbahaya karena mampu 'menghabisi' republik Indonesia.
Pernyataan Steve dan Djiko diatas seolah telah mengkonfirmasi bahwa pelemahan yang dialami rupiah akhir-ajhir ini bukanlah akibat faktor-faktor eksternal seperti yang disampaikan oleh Jokowi. Indonesia nampaknya memang sengaja di set untuk menjadi 'lemah' dengan cara membuat bonyok nilai rupiah. Pihak asing nampaknya sangat ketakutan jika Indonesia sampai berhasil bangkit dan membangun kekuatannya. Hal ini wajar saja karena Indonesia memiliki sikap politik bebas aktif dan pelopor negara-negara non-blok.
Mungkin mereka berfikir bahwa negara kuat seperti Indonesia, jika tidak dapat 'dikendalikan' akan merepotkan kepentingan mereka di Timur. Sebelum hal ini terjadi, mereka nampaknya telah membuat langkah pencegahan dengan 'menghantam' dan menggerogoti kekuatan perekonomian kita terlebih dahulu, kamu setuju?
Sumber:
nasional.kompas.com/read/2018/09/05/10440731/rupiah-hampir-sentuh-rp-15000-per-dollar-as-ini-komentar-jokowi
twitter.com/steve_hanke/status/1037327794647322625
portalsatu.com/read/news/djoko-santoso-lihat-ada-ancaman-besar-yang-bisa-menghabisi-ri-45033