Referensi pihak ketiga
10Berita, Elit Partai Demokrat memberi tanggapan terkait sejarah pembangunan Jembatan Suramadu. Karena diduga beberapa media mencoba untuk menghilangkan jasa Presiden ke-6, Susilo Bambang Yodhoyono dalam membangun jembatan terpanjang di Indonesia tersebut.
Seperti yang dilansir detik.com (27/10/2018) yang mengabarkan bahwa “Jembatan Suramadu digagas oleh Soekarno, disikapi oleh Soeharto dan dibangun oleh Megawati, diresmikan SBY, dan digratiskan Jokowi”. Sehingga narasi yang muncul adalah SBY hanya meresmikan saja, padahal kenyataannya tidak.

Referensi pihak ketiga
Komenar pertama keluar dari Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Ia menuliskannya dalam akun twitter @jansen_jsp bahwa jangan sampai masyarakat Indonesia lupa siapa yang membangun jembatan kembanggaan Jawa Timur.
“Mantap!! JEMBATAN TERPANJANG RI. Kok membanggakan sekali ya. Siapa yang membangun ini ya ? jangan sampai yang bangun dicaci maki dituduh tidak melakukan apa-apa, dibanding yang hanya modal tandatangan menggratiskan saja! Membangun bukan untuk koar-koar! Muntah dengarnya!,” tulis Jansen (27/10).

Referensi pihak ketiga
Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief pun angkat bicara mengenai narasi yang sengaja dibuat. Ia mengatakan peletakan batu pertama memang dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri, tapi kemudian mangkrak.
“Jembatan Suramadu ground breaking 2003 Oleh Ibu Megawati lalu mangkrak. Tahun 2004 SBY Presiden, lalu 2009 Suramadudiresmikan. Apa mungkin jembatan dibangun secara ghaib ?” tulisnya diakun twitter @AndiArief__ (27/10)

Referensi pihak ketiga
Andi pun membandingkan dengan kasus hambalang yang pembangunannya mangkrak saat SBY menjabat sebagai presiden.
“Suramadu proyek mangkrak Presiden Megawati 2003 karena kesulitan pembiayaan. Sebagai penerus SBY melanjutkan hingga selesai 2009. Hambalang mangkrak karena KPK hentikan. Tiga tahun terakhir KPK mengijinkan dilanjutkan. Jokowi sebagai penerus membiarkan. Cara berbeda penerus,” tegas Andi.
Yang benar adalah “Jembatan Suramadu digagas oleh Soekarno, disikapi oleh Soeharto, peletakan batu pertama oleh Megawati, dibangun dan diresmikan SBY, dan digratiskan Jokowi.”
Sumber :