HTI Jadi Alasan Bakar Bendera Tauhid, KH Raodl Bahar: Kebohongan Untuk Menutupi Kebusukan
Saat berorasi dalam Aksi Bela Tauhid di depan Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), KH Raodl Bahar menjelaskan pentingnya kalimat tauhid bagi umat Islam.
“Kalimat ini sejak kita berada di alam arwah, Allah pernah bertanya kepada kita semua di alam arwah. Qolu balaa syahidna, artinya ketika kita berada di alam arwah kita telah menyatakan bahwa kita bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah,” kata Abah Raodl, Jumat (26/10/2018).
Menurutnya, semua nabi diperintahkan Allah untuk menyampaikan kalimat tauhid kepada seluruh umat manusia, sejak Nabi Adam. “Tidak ada satu pun nabi dan rasul kecuali diperintahkan oleh Allah membawa kalimat agung lagi mulia ini untuk disampaikan kepada setiap umatnya,” terangnya.
Abah Raodl menegaskan bahwa kalimat tauhid adalah kalimat milik seluruh umat muslim. Pihak mana pun tak boleh mengklaim kalimat itu sebagai miliknya, termasuk HTI dan negara Arab Saudi.
“Kalimat ini milik umat Islam sedunia. Sehingga kalau mereka mengatakan bahwa membakar bendera HTI, ini hanya sebuah kebohongan untuk menutupi kebusukan mereka. Mereka adalah musuh-musuh Allah, musuh-musuh para nabi para rasul,” tegasnya.
Dia pun menegaskan kehadiran dalam aksi bela tauhid semata-mata atas panggilan hati untuk membela akidah. “Kami datang kesini bukan atas dasar partai, bukan atas dasar organisasi. Akan tetapi kami datang atas dasar akidah yang tertanam dalam dada kita,” ungkapnya.
“Sampai kapan pun, kalau laailaha illallahdinistakan kami siap untuk membelanya sampai darah penghabisan. Sampai nyawa keluar daripada jasad kami,” tandas Abah Raodl berapi-api.
Umat Islam Jakarta turut menggelar Aksi Bela Tauhid, seperti yang terjadi di beberapa wilayah lain, sebagai reaksi atas pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Garut. Aksi tersebut dipusatkan di depan Kantor Menteri Koordinator Bidang Poltik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Sumber :Kiblat.